PERISTIWA

Penderita HIV/AIDS di Garut Mengkhawatirkan, Dana Bantuan Penaggulangan Dihentikan

th
Gapura Garut ,- Penyebaran penyakit HIV/AIDS dikabupaten Garut saat ini makin memprihatinkan, penderitanya tidak lagi diwilayah perkotaan, melainkan sudah terpapar sampai ke pelosok desa. Sementara itu, upaya penanggulangan HIV/AIDS sendiri memerlukan dukungan dari semua pihak dengan dana yang tidak sedikit.

“Saat ini penyebaran penyakit yang belum ada obatnya tersebut tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan akan tetapi sudah terpapar hingga pelosok daerah. Melihat kenyataan itu, tentu harus segera ditanggulangi agar tingkat penyebarannya tidak semakin mengkhawatirkan,” ujar Sekretaris Perkumpulan Badan keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Garut, Elan Djaelani, Senin (2/3/2015).

Menurut Elan, sejauh ini yang menjadi salah satu alasan kenapa PKBI Garut semakin  giat melakukan sosialisasi terkait penanggulangan HIV/AIDS karena memang sudah semakin memprihatinkan kondisinya.

“Sosialisasi itu dilakukan dan digelar dengan tujuan untuk meminimalisir tingkat penyebaran penyakit menular berbahaya tersebut supaya tiidak terus melusa, namun sayangnya, dalam waktu dekat ini bantuan keuangan untuk sosialisasi pencegahan HIV/AIDS akan dihentikan. Padahal persoalan penularan penyakit ini sama sekali belum bisa terselesaikan,” Ungkapnya.

Elan menambahkan, penanganan HIV/AIDS sangat membutuhkan penanggulangan secara berkesinambungan yang melibatkan semua pihak.

“Sebagai lembaga yang konsen dan aktif mendata dan memberikan solusi penanggulangan HIV/AIDS, PKBI tak akan berhasil jika tidak didukung oleh semua kalangan. Kontribusi dari berbagai pihak, baik LSM, masyarakat, dan pemerintah sangat dibutuhkan agar penyebaran penyakit ini bisa diminimalisir,” katanya.

Diterangkannya, dalam kurun waktu tiga bulan ke depan, bantuan dari luar negeri untuk anggaran penanggulangan HIV/AIDS akan dihentikan. Kini tinggal menunggu niat baik pemerintah daerah untuk melanjutkan program penanggulangan HIV/AIDS tersebut.

“Saat ini sudah ada 400 orang warga Kabupaten Garut yang terpapar penyakit berbahaya HIV/AIDS. Oleh sebab itu, secepatnya dibutuhkan dukungan semua pihak untuk melanjutkan program ini,” imbuhnya.

Sementara itu berdasarkan catatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dari sekitar 400 penderita HIV/AIDS yang ada di Garut, sebanyak 134 orang diantaranya meninggal dunia.

Hampir dapat dipastikan setiap tahunnya jumlah penderita HIV/AIDS terus bertambah. Ironisnya sebagian besar didominasi oleh warga dengan usia produktif berjenis kelamin laki-laki.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *