PERISTIWA

Bayi Merah Ditemukan Masih Hidup Tergeletak Dipinggir Sawah

Bayi malang tersebut saat mendapatkan perawatan medis di RSUD Ciamis, foto Dedi Kuswandi
Bayi malang tersebut saat mendapatkan perawatan medis di RSUD Ciamis, foto Dedi Kuswandi

Gapura Ciamis ,- Malang benar nasib sosok bayi merah berjenis kelamin laki-laki yang di duga sengaja dibuang ibu kandungnya sendiri sesaat setelah ia dilahirkan. Bayi laki-laki dengan berat 1,5 kg denngan panjang 47cm ditemukan pertama kali oleh Siti Mulyati ( 47) salah seorang warga yang bermaksud akan membersihkan rumput di area sawah miliknya.

“Saya kaget pas sampai didekat sawah, tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi”. Kata Siti saat ditemui dilokasi, Sabtu (28/3/2015).

Menurutnya dengan rasa penasaran, Siti lalu mencari dari lokasi datangnya suara tanginan bayi tersebut.

“saya makin kaget saat saya dekati ternyata suara tangisan bayi itu datang dari sebuah gulungan kain yang teronggok ditanah bekas tanaman jagung dipinggir sawah saya”. Ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dilokasi penemuannya, bayi tersebut diduga sengaja dibuang oleh ibunya sesaat setelah dilahirkan ditempat tersebut, menyusul ditemukannya sejumlah tanda-tanda bekas orang melahirkan seperti banyak gumpalan darah yang sudah mengering.

Siti mengaku sempat kebingungan saat menemukan bayi dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut, ia pun segera meminta bantuan saudaranya bernama Encu Darsiwa 50) yang kebetulan berada dekat dari tempat tersebut.

“kami bersama kang Encu langsung membawa bayi tersebut ke rumah sakit karena kasihan kondisi banyinya terlihat kotor dan menggigil kedinginan, baru sesamainya di ruang UGD RSUD Ciamis bayi langsung mendapatkan pertolongan medis”. Paparnya.

Kasus dugaan pembuangan bayi tersebut kini ditangani petugas Polsek Ciamis dengan melakukan olah TKP ditenpat penemuan bayi serta meminta keterangan sejumlah saksi mata.

Sementara itu bayi malang tersebut rencanananya akan diadopsi oleh Encu Darsiwa yang kebetulan istrinya seorang perawat kesehatan.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *