PERISTIWA

Aparat Desa Mogok Kerja Protes Dana Siltap Belum Juga Cair

mogok kerja

Gapura Garut ,- Sejumlah Kepala Desa berikut para perangkatnya  dari delapan desa Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut mendadak  mogok kerja, menyusul dana penghasilan tetap atau Siltap bagi para kades dan perangkatnya tidak kunjung cair.

Mereka memilih menutup kantor desa dan menghentikan pelayanan kepada warganya sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Kabupaten yang belum juga memperhatikan hak-hak mereka.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, dana siltap untuk gaji tersebut telah ditunggu-tunggu oleh para kades dan aparatnya. Mereka memilih mogok melayani masyarakat karena belum ada penjelasan kapan dana itu dicairkan.

Biasanya, pencairan dana tersebut dilakukan tiga bulan sekali. Per bulan besarannya bervariasi, yakni sebesar Rp2.250.000 untuk kepala desa, Rp1.500.000 untuk sekretaris desa, Rp1.125.000 untuk perangkat desa, Rp150.000, serta RT dan RW sebesar Rp100.000.

“Aksi mogok sengaja kami lakukan. Ini sebagai aksi kami yang mempertanyakan ke pihak kecamatan, terkait dana siltap yang tak kunjung cair,” kata Uum Sahum, Kepala Desa Cinunuk, Selasa (14/4/2015).

Ucapan Uum diamini Ade Rudi Rustandi, Kepala Desa Babakan Loa. Menurut Ade, pencairan dana siltap kali ini mengalami keterlambatan.

“Tidak ada kejelasan kapan cairnya. Sudah terlambat ini. Ada delapan desa yang melakukan aksi mogok seperti ini,” ujar Ade.

Kedelapan desa yang kades dan aparatnya melakukan demo mogok kerja ini adalah Desa Babakan Loa, Citangtu, Cihuni, Cimaragas, Karangsari, Sukahurip, Sukamulya, dan Sukarasa.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Pangatikan Dedy Sutardi menjelaskan, tidak cairnya dana siltap disebabkan karena salah satu desa di kecamatan ini belum memenuhi persyaratan pencairan. Dedy tidak merinci persyaratan apa yang belum dipenuhi salah satu desa tersebut.

“Keterlambatan ini karena ada persyaratan salah satu desa yang masih kurang. Biasanya cair tiap tiga bulan sekali. Namun nanti pihak kecamatan akan mengundang kedelapan desa itu untuk melakukan pembahasan ketermbatan dana siltap ini,” jelasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *