PERISTIWA

Warga Situ Gede Cigedug, Tolak Rencana Pembangunan Pasar Desa

Warga Situ Gede Saat melakukan aksi penolakan terhadap rencana pembangunan pasar desa, foto jmb
Warga Situ Gede Saat melakukan aksi penolakan terhadap rencana pembangunan pasar desa, foto jmb

Gapura Garut ,- Warga Kampung Situ Gede, Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan tegas menyatakan penolakan terhadap rencana pihak investor yang akan membangun dan mengembangkan pasar Desa dikawasab tersebut.

Alasan penolakan warga karena lokasi yang dipilih adalah lahan bekas situ yang merupakan salah satu sumber mata air warga, kemudian letaknya dinilai akan mengganggu dan  berpengaruh terhadap keindahan,  kebersihan serta ketertiban lingkungan warga sekitar.

“Warga khawatir jika pembangunan pasar desa tetap dipaksakan dilokasi eks lahan situ gede, akan lebih banyak madlorotnya daripada manfaatnya, seperti letaknya yang kurang strategis dari asfek bisnis karena berada dibelakang kantor Kecamatan dan Desa, kemudian tidak memiliki cukup lahan untuk arus lalu lintas kendaraan”, Kata Dasep Badrussalam salah seorang Tokoh Pemuda Setempat, Selasa (10/11/2015).

Menurutnya, Keberadaan pasar Desa tersebut nantinya dikhawatirkan akan merusak tatanan sosial budaya, Pendidikan, Olahraga dan kesehatan serta Sisi Religius masyarakat sekitar yang merupakan masyarakat agamis.

“Tempat tersebut berada tepat didepan mesjid besar kebanggaan warga Situ Gede dan beberapa tahun terakhr ini mesjid tersebut juga merupakan mesjid besar atau mesjid Agung Kecamatan Cigedug, sehingga tidak etis jika didepannya berdiri pasar dengan aktifiats perdagangannya”, Ungkapnya.

Dasep Juga menambahkan, keberadaan lapangan Situ gede yang hendak dijadikan lokasi pasar desa, selama ini merupakan lahan satu-satunya tempat penyelanggaan acara Keagamaan, pentas seni budaya dan sosial kemasyarakat lainya.

“Jadi sekali lagi warga akan sangat merugi, jika lahan tersebut dijadikan pasar karena akan kehilangan lahan yang selama ini menjadi ruang publik untuk berekpresi dan berkreasi warga”, Pungkasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *