PERISTIWA

“Rindu Menanti” Bersama Para “Penanti”, Solusi Menangkal Jenuh di Halte

Para Penanti di Komunitas Rindu Menati, foto Alif Akbar Nugraha
Para Penanti di Komunitas Rindu Menanti, foto Alif Akbar Nugraha

Gapura Bandung ,- Menawarkan konsep atau cara mensiasati agar saat menunggu tidak menjenuhkan atau menghilangkan semangat memang dapat dengan berbagai cara. Di Bandung sebuah Komunitas Rindu Menanti telah memberikan terobosan yang kreatif dan inovatif untuk dapat mengatasi kejenuhan saat menunggu.

Kehadira Komunitas Kreatif  Rindu Menanti belakangan mulai memberikan pemandangan baru di salah satu Halte di kota Bandung. Komonitas tersebut  mencoba meminjamkan buku kepada calon penumpang yang sedang menanti armada yang ditunggunya datang.

Menurut Rosihan Fahmi penggagas Komunitas Rindu Menanti tersebut mengatakan kegiatan baru di Halte yang dilakukan pihaknya agar waktu menunggu atau menantinya itu menjadi berarti.

“Rindu menanti sendiri adalah suatu gerakan mendasar dan santai dalam menebar virus membaca. Gerakan ini pun dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap “mitos” menunggu adalah hal yang membosankan”, Kata Fahmi baru-baru ini

Fahmi berkeinginan para relawan yang ada di Komunitas Rindu Menanti tidak hanya menebar virus membaca, tetapi harus ramah lingkungan halte, kemudian membantu calon penumpang atau masyarakat yang kedapatan tak tahu arah jalan.

“Kami berharap para relawan di Komunitas Rindu Menanti ini benar-benar siap memberikan informasi jika memang dibutuhkan, Kami juga menyediakan buku bahan bacaan yang bersifat ringan, inspiratif, dan penuh makna”, Ungkapnya.

Sementara itu, buku-buku yang disediakan dalam program Rindu Menanti ini adalah buku miliknya dari para “Penanti” (sebutan bagi relawan Rindu Menanti-red) , kemudian si pemilik buku tersebut juga benar-benar telah hatam membaca isi bukunya.

“Sebenarnya “Rindu Menanti” ini  tercipta di satu sisi sebagai bentuk protes terhadap kondisi halte yang ada saat ini yang begitu-begitu saja.

“Kedepan saya berharap keberadaan halte-halte  ini harus menjadi tempat yang nyaman, seperti adanya toilet emergency, area bagi para pengguna kursi roda, telepon umum, dan fasilitas pendukung lainnya. Agar nantinya masyarakat saat menanti semakin antusias berada di halte untuk menggunakan transportasi umum, atau yang disediakan oleh pemerintah”Tutur Fahmi

Fahmi menegaskan, bagi siapapun yang tertarik dengan program tersebut boleh turut serta menjadi “penanti” (relawan) di Rindu Menanti dengan syarat yang disediakan, yaitu (1) Kejujuran, (2) Keterbukaan, dan (3) Ketulusan.

“Selain itu para “Penanti” ini sejatinya bersedia menempa diri untuk membaca, berbagi dan melayani, serta berkeinginan untuk mengubah agar masyarakat gemar membaca dan menjaga lingkungan tentunya”, Tandasnya.

Selanjutnya kegiatan Rindu Menanti ini  akan berlangsung disetiap Halte-halte terpilih diseputar kota Bandung. Adapun jadwal nongkrong serta pelayanan dari para “Penanti” akan senantiasa diupdate melalui Media Sosial. Di Instagram melalui akun (@rindumenantii), di Tumblr (rindumenantii.tumblr.com), Twitter (rindumenantii) dan email ([email protected]).***Alif Akbar Nugraha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *