PERISTIWA

Turun Dari Habitatnya, Macan Tutul Kembali Masuk Perkampungan Warga

Macan tutul saat berada Pos Resort Konservasi XIX Gunung Syawal, Ciamis, Foto Dedi Kuswandi
Macan tutul saat berada Pos Resort Konservasi XIX Gunung Syawal, Ciamis, Foto Dedi Kuswandi

Gapura Ciamis ,- Seekor macan tutul (Panthera Pardus) kembali ditemukan warga di Kaki Gunung Syawal di Dusun kersamenak, Desa Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kondisi macan tutul tersebut saat ditemukan warga seperti yang mengalami kelelahan tidak berdaya dengan penuh luka.

Warga menduga macan tutul tersebut sebelumnya berkelahi dengan kawanannya saat berebut mangsa seperti yang sering terjadi dijumpai warga karena persediaan makanan bagi macan tutul tersebut dihabitatnya sudah mulai berkurang akibat kemarau panjang beberapa saat yang lalu.

“Saya kaget pas pertama kali menemukan macan ini, sempet takut juga, namun ernyata kondisinya seperti kelelahan dan penuh luka cakaran ditubuhnya”, Kata Endang Rosita (45) salah seorang warga setempat yang pertama kali menemukan macan tutul tersebut, Rabu (11/11/2015).

Menurutnya kemungkinan besar macan tutul tersebut turun gunung hendak memasuki permukiman warga karena mencari makanan.

“Beberapa bulan terakhir ini terutama saat musim kemarau memang banyak macan tutul yang masuk permukiman warga mungkin keran musim kemarau sulit mencari mangsa”, Ungkapnya menduga-duga.

Warga setempat sempat mengira macan tutul jantan yang diperkirakan berumur delapan bulan itu sudah dalam keadaan mati, namun setelah dihampiri beramai-ramai ternyata masih hidup dan sempat mengaum sepeti hendak menerkam warga.

“karena kami takut ahirnya kami melaporkan penemuan macan tutul ini ke petugas BKSDA dan Kepolisian Sektor Cihaurbeuti”, Tutur Endang.

Tidak lama kemudian petugas gabungan langsung turun kelokasi penemun dan menangkap macan tersebut serta mengamankannya ke Pos Resort Konservasi Wilayah XIX Gunung Syawal yang berada dikawasan Imbanagara.

Sementara itu menurut Wardi, Kepala Resort Konservasi Wilayah XIX Gunung Syawal saat ditemui mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihaknya macan tutul tersebut memliki panjang 125 centimeter dan tinggi 45 centimeter serta bobot 20 kilogram.

“kondisi kesehatannya sedang terganggu kemungkinan sedang sakit, terlebih ada luka di bagian kelopak mata dan kepalanya, ini memerlukan perawatan yang intensif”, Kata Wardi kepada wartawan.

Wardi menyebutkan, diduga kuat macan tutul tersebut memang sengaja turun gunung setelah kelelahan mengalami luka serius akibat berkelahi dengan sesama kawanannya.

“Karena kondisinya yang masih sakit macan tutul ini akan kami dievakuasi ke taman satwa Cikembulan kabupaten Garut untuk perawatan intensif, nantinya jika kesehatannya sudah pulih kita akan dikembalikan ke habitat asalnya”.Pungkasnya.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *