PERISTIWA

Bekali Berbagai Kemampuan, BPBD Garut Latih 60 Orang Relawan Bencana

Bupati Garut Rudy Gunawan menyalami para peserta saat membuka kegiatan pelatihan relawan, foto Yan AS
Bupati Garut Rudy Gunawan menyalami para peserta saat membuka kegiatan pelatihan relawan, foto Yan AS

Gapura Garut ,- Sekitar 60 orang warga perwakilan dari sejumlah Desa di beberapa Kecamatan yang termasuk daerah rawan bencana mengikuti kegiatan Pelatihan Relawan Penanggulangan Bencana Destana 2015 yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, di Augusta Hotel Cipanas Tarogong, Rabu (2/11/2015).

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Garut Dadi Zakaria, maksud dari kegiatan tersebut dalam rangka pembentukan dan pengembangan relawan penanggulangan bencana dan dilakukan hapir diseluruh kabupaten/kota di Indonesia.

“Tujuannya antara lain untuk meningkatkan jiwa korsa masyarakat dengan peningkatan pengetahuan, kapasitas dan kesiapsiagaan untuk menghadapi setiap ancaman bencana”, Kata Dadi saat ditemui usaia acara pembukaan kegiatan tersebut.

Dadi menegaskan, peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam hal kerelawanan untuk menghadapi bencana merupakan bagian penting yang harus terus ditanamkan dalam rangka kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana.

“Harapannya dengan kegiatan ini akan terjadi peningkatan kapasitas masyarakat atau relawan dalam menghadapi tanggap darurat bencana serta tingginya kepedulian sesama anggota masyarakat saat menghadapi bencana”, Tuturnya.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut lanjut Dadi para peserta dibekali materi dasar dan prinsip dasar penanggulangan bencana dan konsepsi bencana serta sistem penanggulangan bencana di indonesia termasuk sistem tanggap darurat.

“Sejumlah materi kebencanaan dan penanggulangannya diberikan secara utuh kepada para peserta dengan nara sumber berasal dari para ahli dalam bidangnya termasuk dari Kapolres dan Dandim Garut serta para profesional lainnya”, Paparnya.

Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan saat membuka acara tersebut menegaskan sebagai relawan, siapapun harus mampu menolong dirinya sendiri sebelum mereka dapat menolong orang lain dalam penanggulangan bencana.

“Relawan harus mandiri dan jangan justru menyulitkan pemerintah setempat di lapangan pada saat situasi tanggap darurat bencana, misalnya. relawan harus memiliki modal semangat dan kompetensi khusus dalam penanggulangan bencana. semangat saja tidak cukup, tetapi para relawan juga harus memiliki kompetensi lain yang dibutuhkan di lapangan yang akan mendukung pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana”, Ungkapnya.

Rudy berharap dengan upaya yang dilaksanakan melalui pelatihan tersebut dapat meingkatkan kapasitas dan pembentukan relawan bencana, organisasi masyarakat yang tanggap bencana, penyadaran masyarakat tentang bencana dan lain-lainnya.

“Organisasi masyarakat menjadi penting dalam hal penanggulangan bencana, mengingat organisasi ini dapat dijadikan relawan yang siap dalam respon pertama bencana. banyaknya organisasi masyarakat dapat dilatih untuk menjadi relawan yang tangguh dalam penanggulangan bencana, sehingga setiap daerah mempunyai kapasitas yang memadai”, Tandasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *