PERISTIWA

Penasehat PHRI Garut Meminta Pemkab Garut Konsisten Dalam Penataan Kota

Penasehat  PHRI Garut H. mahmud E Ibrahim saat berbincang dengan Bupati Garut Rudy Gunawan dan walikota Tegal Siti Masitha Soeprano, foto ellia
Penasehat PHRI Garut H. mahmud E Ibrahim saat berbincang dengan Bupati Garut Rudy Gunawan dan walikota Tegal Siti Masitha Soeprano, foto ellia

Gapura Garut ,- Salah satu Penasehat Pengurus Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut, H. Mahmud E Ibrahim meminta pemerintah Kabupaten Garut tetap konsisten dan menyeluruh dalam upaya penataan Kawasan pusat Kota Garut, setelah sukses  menertibkan Para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga harus dilanjutkan dengan penataan kawasan parkir serta penertiban arus kendaraan.

“Dalam hal penertiban kota Pemkab Garut harus kita dorong untuk tetap menjaga konsistensi penertiban Kota kemudian juga melakukan penataan secara menyeluruh agar wajah pusat kota tampak indah tidak hanya bersih dari PKL, melainkan juga tertib dalam perparkiran dan arus lalu lintasnya”, Kata Mahmud E  Ibrahim, menanggapi masih semrawutnya pengaturan arus lalu lintas dikawasan pusat kota, Senin (21/12/2015).

Mahmud berharap, pemerintah Kabupaten Garut mulai menyentuh terhadap penertiban awak angkutan umum seperti angkutang Kota, Becak serta Delman yang masih terkesan asal-asal jika berhenti menaikan atau menurunkan penumpang

“Perlu ada pengaturan yang jelas supaya tertib, dimana zona bebas becak, kemudian halte tempat naik turun penumpang angkot, Trafik line dan masih banyak yang harus dibenahi pemerintah dalam rangkaian penataan pusat kota ini”, Ungkapnya.

Menurut Mahmud, sejauh ini banyak pihak telah memuji langkah Bupati Garut Rudy Gunawan yang berhasil membebaskan pusat Kota dari serbuan PKL, namun masih belum secara konsisten mengawal upaya penertiban tersebut karena pada saat-saat tertentu PKL mulai kucing-kucingan lagi masuk zona larangan.

“Keberhasilan Bapak Bupati Garut membuat semua orang salut, tinggal bagaimana menjaga konsistensi upaya penertiban itu dengan melengkapi berbagai kekurangan disana-sini jangan sampai dibiarkan terlalu lama karena semua itu bisa menjadi celah kembai semrawutnya pusat kota yang kini mulai tertata”, Tegasnya.***jmb 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *