PERISTIWA

Nelayan Pantai Santolo Keluhkan Dangkalnya Dermaga Saat Ini

foto istimewa
foto istimewa


Gapura Garut ,-  Para nelayan yang biasa melaut dipantai Santolo Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut, mengeluhkan dangkalnya dermaga pantai sehingga sangat menyulitkan saat  perahu mereka keluar masuk ketika melaut.

“Sampai saat ini pemerintah Kabupaten Garut yang menjanjikan akan segera melakukan pengerukan dermaga belum juga dilakukan, padahal kondisi dermaga sudah sangat dangkal”, Kata Ujang Rohman, salah seorang nelayan saat ditemui, Rabu (6/1/2016).

Menurutnya, para nelayan telah meminta pemerintah untuk segera membenahi dermaga Pantai Santolo tersebut karena sejauh ini para nelayan harus mendorong perahu jika igin keluar dan masuk kedermaga tersebut.

“Kondisi dermaga yang dangkal sangat menyulitkan kami sebagai nelayan yang hampir setiap saat membawa perahu keluar masuk dermaga,”ungkapnya.

Ujang menambahkan keberadaan dermaga sangat penting. Selain sebagai lalu lintas perahu, dermaga juga digunakan untuk menyimpan perahu.

“Kalau sudah pulang melaut bawaan kami kan lumayan berat. Jadi lumayan juga ketika harus mendorong perahu saat mau masuk dermaga. Mudah-mudahan saja cepat ada tindakan,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Satpolair Polres Garut AKP Tri Andri, juga meminta agar pemerintah bisa segera mengeruk dermaga Pantai Santolo. Bukan hanya perahu milik nelayan, kapal patroli milik Satpolair yang disimpan di dermaga pun kerepotan bila ingin keluar masuk dermaga.

“Saat air surut kapal tak bisa keluar. Padahal kami harus melakukan patroli,” keluh Tri.

Tri pun meminta Pemprov Jabar untuk bisa mengeruk lokasi dermaga agar tak dangkal. Bahkan Tri telah beberapa kali mengajukan saran ke Dinas Perikanan Jabar.

“Jika kondisi darurat seperti ada yang tenggelam, kapal kami sulit keluar. Akhirnya kami memilih menyimpan kapal di tengah laut,” ucapnya.

Menyimpan kapal di tengah laut, lanjut Tri, bukan tanpa resiko. Ia harus menyiagakan anggota di dalam kapal. Namun saat ombak besar, bisa jadi kapal terbawa arus dan membahayakan petugas di dalamnya.

“Ombak di selatan ini memang terkenal besar karena berhadapan dengan laut lepas. Kapal cuma pakai jangkar, itu bisa lepas. Beda seperti di dermaga yang bisa diikat,” ujarnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *