PERISTIWA

Tuntut Bupati Garut Mundur, Aksi Mahasiswa Diwarnai Kericuhan

gambar ilustrasi aksi mahasiswa di Simpang Lima Garut, foto Istimewa
gambar ilustrasi aksi mahasiswa di Simpang Lima Garut, foto Istimewa

Gapura Garut ,- Puluhan mahasiswa kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut mundur Bupati Garut Rudy Gunawan karena dinilai belum berhasil merealisasikan janji-janji politiknya saat mencalonkan diri sebagai Bupati.

Aksi puluhan mahasiswa inipun sempat diwarnai kericuhan saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Garut (AMPG) mencoba membakar ban.

Polisi yang bertugas mengawal, mencoba mengamankan ban yang akan dibakar mahasiswa. Aksi dorong pun terjadi, karena puluhan mahasiswa itu bersikeras untuk membakar ban.

Kesal degan ulah para mahasiswa yang bersikeras ingin membakar ban bekas, petugas Kepolisian sempat mengamankan seorang mahasiswa karena memprovokasi rekannya untuk memblokade jalan di kawasan Simpang Lima.

Namun tidak berlangsung lama, Polisi kembali melepaskan mahasiswa yang sempat diamankan tersebut untuk meredakan para pendemo yang merasa tidak terima dan terus memanas.

Sementara itu, aksi unjuk rasa para mahasiswa ini merupakan aksi kedua, setelah sebelumnya demo pertama digelar pada Senin 25 Januari lalu.

Tuntutannya masih sama, yakni menginginkan Rudy Gunawan lengser. Koordinator Lapangan AMPG Asep Abdul Fatah, mengatakan pihaknya merasa kecewa dengan keputusan bupati yang tak ingin menemui mereka pada aksi demo pertama.

Menurutnya, hingga kini bupati belum merealisasikan janji politiknya. “Aksi blokade jalan yang kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada pemerintah. Blokade ini kami lakukan untuk menyampaikan kebobrokan Pemkab Garut,” kata Asep, Rabu (27/1/2016).

Asep menuntut kejelasan dari bupati terkait Perda nomor 3 tahun 2014 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Ia menilai sampai saat ini bupati belum beritikad untuk melaksanakan RPJMD.

“Ini sebagai bentuk kekecewaan kami, karena sampai sekarang bupati ini banyak alasan. Garut sampai sekarang masih jadi kabupaten termiskin,” ujarnya.

Sementara itu, Rudy Gunawan merespons aksi mahasiswa. Terkait RPJMD yang disebut mahasiswa tidak dijalankan, dia membantahnya.

“Bagus mereka lihat ada RPJMD. RPJMD telah dilaksanakan, saya konsisten melaksanakannya,” kata Rudy.

Rudy mengaku paham keinginan mahasiswa. Menurutnya, aksi yang memintanya mundur dari jabatan tersebut bukan sebagai sebuah kebencian.

“Mereka ingin ada komitmen. Mahasiswa tidak ada kebencian kepada kita. Mereka hanya ingin lebih baik lagi. Setelah dijelaskan, mereka memahami,” imbuhnya***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *