PERISTIWA

Antisipasi Radikalisme, Korps Bela Negara Datangkan Menhan RI

Menteri pertahanan RI Ryamizard Riyacudu, usai memberikan kuliah umum Bela Negara di Garut, foto wild
Menteri pertahanan RI Ryamizard Riyacudu, usai memberikan kuliah umum Bela Negara di Garut, foto wild

Gapura Garut  , – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn)  Ryamizard Ryacudu menilai program pelatihan bela negara dapat mengantisipasi munculnya paham radikalisme. Dalam program bela negara diajarkan konsep empat pilar kebangsaan, di antaranya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Menurut  Ryamizard,  program bela negara diyakini mampu mengantisipasi berbagai macam ancaman terhadap bangsa Indonesia.

“Di dalam program bela negara diajarkan banyak hal termasuk pemahaman kebangsaan dan cara mengantisipasi radikalisme. Kalau kita bersatu radikalisme jadi lemah tapi kalau kita tidak peduli, maka radikalisme jadi kuat,” kata Ryamizard kepada di Geraha Bela Negara di Kabupaten Garut, Senin (8/2/2016)

Dalam upaya melemahkan paham radikalisme, tambah dia, diperlukan persatuan dari semua elemen masyarakat. Jika muncul paham radikalisme di tengah masyarakat, maka masyarakat segera melaporkannya ke aparat yang berwajib.

Selain itu, menurutnya, paham radikalisme sendiri sangat tidak sesuai dengan Pancasila mau pun ajaran agama. Sehingga pemikiran radikalisme harus benar-benar dibuang.

“Dalam ajaran islam dosa besar kalau bunuh diri apa lagi bunuh diri sampai membunuh orang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut Asep Suparman mengatakan, di terdapat lebih dari ratusan orang di Garut yang mengikuti program bela negara. Dari sebanyak 380 LSM dan Ormas, sebanyak 200 di antaranya telah mengikuti program pelatihan bela negara.

“Banyaknya LSM dan Ormas yang ikut bela negara telah berdampak pada semakin membaiknya komunikasi antar mereka di wilayah Kabupaten Garut,” ucap Asep.

Ia menilai baiknya komunikasi yang terjalin antar LSM dan Ormas akan dapat mengantisipasi munculnya paham radikalisme. “Sebab, meski mereka berbeda-beda akan tetap memiliki tujuan yang sama. Yakni, untuk kebakin bangsa dan negara. Mereka akan bekerja sama,” tambahnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *