PERISTIWA

Diguyur Hujan Deras, Jalan Raya Siliwangi Kota Banjar Terendam Banjir

Sebuah mobil bus terlihat saat berusaha melintasi genangan banjir di jalan siliwangi Kota Banjar, foto Hermanto
Sebuah mobil bus terlihat saat berusaha melintasi genangan banjir di jalan siliwangi Kota Banjar, foto Hermanto

Gapura Kota Banjar , – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Banjar dan sekitarnya sore dalam beberapa pekan terakhir terutama yang terjadi pada Selasa (16/2/2016) sekitar pukul 15.00 WIB,sore  mengakibatkan jalan raya Siliwangi terendam banjir hingaa setinggi lutut orang dewasa.

Banjir yang terjadi di jalan Siliwangi atau tepatnya di lingkung Cikadu, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, membuat arus lalu lintas dari arah Bandung maupun sebaliknya terputus, bahkan ada beberapa kendaraan yang nekad melewati mengalami mogok akibat tergenang air setinggi satu meter.

Menurut Dede Rianto (39) warga setempat mengatakan, banjir tersebut  merupakan banjir rutin yang selalu terjadi ketika turun hujan deras akibat tandusnya bukit yang berada di pinggiran jalan tersebut.

“Jika hujan deras, pasti jalan ini tergenang air hingga menyebabkan banjir, hal ini akibat air kiriman dari atas bukit,”Kata Dede kepada wartawan.

Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek, dan TNI serta dibantu warga, terpaksa harus mengevakuasi puluhan kendaraan yang terjebak banjir dan mogok di tengah genangan banjir.

“Kami beserta BPBD dan TNI serta warga membantu mendorong mobil yang mogok akibat terjebak banjir,”kata Kapolsek Purwaharja, Iptu Kasan Bisri.

Kasan menambahkan, sementara kendaraan yang hendak melintas menuju Jawa Tengah maupun dari arah sebaliknya, tersendat dan sebagian dialihkan ke jalur alternatif.

“Guna menghindari banjir, kami pun mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif, dari arah jawa tengah kami alihkan ke jalur Dobo, dan dari arah jawa barat kami alihkan ke jalur kota melalui pasar,”imbuhnya.

Sementara itu, pelaksana kesiap siagaan BPBD Kota Banjar Uman Suhaman mengatakan, bahwa drainase dan gorong-gorong tidak mampu menahan debit air yang besar dan deras kiriman dari atas bukit.

“Bila terus hujan, kami khawatir jalur ini akan terus banjir, sehingga jalan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih,” katanya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *