PERISTIWA

Bencana Tanah Retak di Payung Agung Ciamis Makin Parah

Salah satu dinding rumah warga yang mengalami retak-retak di Payung Agung Ciamia, foto Dedi
Salah satu dinding rumah warga yang mengalami retak-retak di Payung Agung Ciamia, foto Dedi

Gapura Ciamis ,- Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur kawasan Kabupaten Ciamis Bagian utara tepatnya didaerah Payungagung,  Kecamatan Panumbangan mengakibatkan bencana tanah retak yang telah melanda sejumlah warga setempat kini kondisinya semakin parah.

Pergerakan tanah dengan retakan-retakan kini semakin besar,  dalam setiap empat jam sekali retakan terjadi dengan lebar mencapai dua centimeter. Kini lebar retakan rata-rata telah mencapai / sekitar 25 centimeter.

Sebanyak 58 rumah milik warga dan arela pemakaman umum telah terkena bencana pergerakan tanah yang mengakibatkan retakan tanah terjadi dimana-mana bahkan sejumlah bangunan rumah retak-retak dan terancam roboh.

“Retakan yang terjadi pada bangunan makin parah, mulai dari halaman, lantai, dinding dan bagian  atap rumah sudah semakin mengkhawatirkan, warga disini terus dihantui ketakukan bangunan rumah ambruk”, Kata Yadi, salah seorang warga korban tanah retak, Selasa (29/3/2016).

Selain melanda bangunan rumah dan tempat pemakaman umum, lanjut Yadi, bencana tanah rekat tersebut kini juga merusak  kolam   ikan milik  sejumlah warga.

“Kolam ikan milik warga juga airnya mendadak surut karena retakan tanah yang terus melebar membelah kolam tersebut, sebagian warga terpaksa telah mengeringkan kolamnya dan memanen ikan karena khawatiir makin parah”, Ungkapnya.

Dalam dua pekan terakhir, sejumlah warga korban tanah retak secara terpisah mengungsi disejumlah tempat terutama dirumah sanak saudara mereka yang berada didaerah aman dari bencana tanah retak tersebut.

“Kami belum mendapatkan kepastian untuk dipindakan atau apaun dari pihak pemerintah, saat ini kami hanya mengungsi disnak saudara kami ditetangga kampung yang kondisiny aman”, Ungkap Susi salah seorang warga korban tanah retak yang kini telah mengosongkan rumahnya dan mengungsi dirumah saudaranya.

Sementara itu, Bupati Ciamis H. Iing Syam Aripin saat dimintai tanggapannya terkait kepastian relokasi bagi warga terkena bencana tanah retak tersebut menutrkan pihaknya masih menunggu hasil kajian (penelitian) dari bidang geologi dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat.

“Kami masih menunggu hasil kajiannya bagaimana rekomendasi bagi warga yang kini terkena bencana tanah retak ini”, Kata Iing kepada wartawan, Selasa (29/3/2016).

Berdasarkan informasi dan data yang tercatat dipmerintah Kabupaten Ciamis, bencana pergerakan tanah di desa Payungagung,  Kecamatan Panumbangan,  Kabupaten Ciamis mengakibatkan dampak langsung yang merusak  14 rumah dengan kondisi rusak berat,  rusak sedang 19 rumah dan rusak ringan sekitar  25 rumah dengan jumlah warga   yang telah mengungsi sebanyak  44 KK atau sekitar 58 jiwa.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *