PERISTIWA

Warga Pesisir Dihimbau Tetap Waspadai Gelombang Tinggi

gambar gelombang pasang yag terjadi dipesisir Garut selatan foto istimewa
gambar gelombang pasang yag terjadi dipesisir Garut selatan foto istimewa

Gapura Garut ,- Gelombang pasang air laut yang tinggi dan melanda seluruh pesisir pantai selatan Kabupaten Garut harus diwaspadai oleh seluruh warga pesisir. Satuan Polair Polres Garut, menyampaikan himbauan tersebut pasca rusaknya sejumlah infrastruktur bangunan dan perahu di pinggiran Pantai Santolo, pada dua hari yang lalu.

“Akibat  gelombang air laut yang  sedang tinggi-tingginya, banyak infrastruktur yang rusak diterjang ombak, seperti  empat bangunan warung sekaligus penginapan dan belasan perahu congkreng milik nelayan,” kata Kasat Polair Polres Garut, AKP Tri Andri, saat dihubungi, Jumat (10/6/2016).

Tri mengatakan kerusakan terjadi pada empat bangunan tersebut meliputi bagian dinding akibat hantaman air laut. Sementara perahu, rusak karena berbenturan dengan perahu-perahu lain saat diparkir di bibir pantai.

“Dinding keempat bangunan yang menghadap ke laut roboh. Sementara untuk perahu nelyan, ada tiga perahu congkreng yang rusak berat karena sama sekali tidak bisa digunakan kembali. Sementara sebanyak 15 unit sisanya rusak ringan,” paparnya.

Di beberapa tempat lain, sambung Tri, pihaknya belum menerima adanya laporan kerusakan. “Belum ada (laporan) dari wilayah kecamatan lain, baik itu bangunan atau perahu rusak dalam kurun waktu dua minggu terakhir. Baru di Pantai Santolo saja,” ujarnya.

Tri menambahkan saat ini  situasi air laut kembali dalam kondisi landai. Namun meski begitu, pihaknya tetap menyampaikan imbauan kepada masyarakat dan wisatawan untuk tidak berada di pinggiran pantai langsung.

“Kami selalu mendapat laporan dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Selama cuaca tidak menentu, perairan masih diperkirakan akan mengalami gelombang tinggi, imbauan ini belum kami cabut. Masih berlaku untuk pesisir sepanjang pantai selatan Garut. Bagi pedagang, jualannya dipindah dulu, lalu nelayan jangan melaut saat ini, dan wisatawan jaga jarak. Kami juga masih terus meningkatkan patroli rutin,” ucapnya.

Masyarakat, tambahnya, juga diminta untuk mewaspadai waktu-waktu tertentu saat air pasang. Biasanya air pasang terjadi pada siang dan malam hari.

“Air pasang sekitar pukul 10.00 hingga 11.00 WIB di siang hari, sementara malam antara pukul 22.00 hingga 23.00 WIB. Di waktu-waktu inilah masyarakat harus waspada juga,” katanya.

BMKG melalui laman resminya, masih mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi ini dalam 24 jam ke depan. Laut selatan Kabupaten Garut masuk ke dalam daftar wilayah gelombang tinggi, antara 2,50 hingga 4,0 meter.

Sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi ini adalah Laut Andaman, perairan Utara Aceh, Samudera Hindia Barat Sumatera, perairan Pulau Simeulue-Meulaboh, perairan Barat Kepulauan Nias-Sibolga, perairan Barat Kepulauan Mentawai-Padang, perairan Bengkulu-Enggano, perairan Barat Lampung, Samudera Hindia selatan Banten hingga selatan NTT, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali, perairan selatan Sumbawa, perairan selatan Pulau Sumba, perairan selatan Pulau Sabu dan perairan selatan Pulau Rote.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *