PERISTIWA

Tebing Longsor, Tutup Akses Jalan Perbatasan di Ciamis

Akses jalan Perbatasan yang sempat tertutup longsoran tanah, foto Dedi Kuswandi
Akses jalan Perbatasan yang sempat tertutup longsoran tanah, foto Dedi Kuswandi

Gapura Ciamis ,- Sebuah tebing setinggi 50 meter longsor di dusun Sukamantri, Rt 03, Rw 01, desa Sukasari, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis yang  lebih dikenal dengan lokasi tanjakan sajuta.

Longsornya tebing tersebut setelah sebelumnya  kawasan Ciamis terutama di wilayah selatan diguyur hujan deras yang turun  sehari semalam terus menerus. Longsor terjadi diduga karena  tanah tebing tidak lagi  mampu menahan debit air yang terus mengalir akibat guyuran hujan.

Longgsoran tanah tebing tersebut membawa serta bongkahan tanah serta pepohonan besar juga bebatuan hingga seketika menutupi akses jalan dengan ketebalan diperkirakan antara 5 meter serta ruas jalan yang tertutup sekitar 70 meter.

“Ini satu-satunya jalan bagi wargasini untuk  menuju desa Sukasari dan kecamatan Cidolog. Ini kan merupakan desa paling ujung di kabupaten Ciamis berbatasan dengan Langkap Lancar Kabupaten Pangandaran dan Cintalahab, Cineam Kabupaten  Tasikmalaya”, Kata Duleh warga cidodog saat ditemui, Senin (15/8/2016).

Menurutnya akibat longsor tebing tersebut akses jalan sempat lumpuh total dimana sama sekali tidak bisa dilalui,  baik oleh pejalan kaki maupun pengendara kendaraan roda dua dan roda empat.

“Lumpuh total karena longsoran tanah menutupi seluruh badan jalan”, Ucapnya.

Warga sekitar akhirnya secara gotong royong berupaya membersihkan puing-puing longsoran tanah serta pepohonan yang menutupi badang jalan meskipun dengan peralatan seadanya.

Sementara itu,  menurut Bupati ciamis Iing Syam Arifin,  wilayah  Ciamis termasuk rangking ke 8 di Jawa Barat dan rangking ke 11 di Indonesia yang  merupakan daerah rawan bencana alam diantaranya ancaman bencana banjir, longsor serta angin puting beliung.

“Kejadian-kejadian seperti bencana longsor ini memang rawan terjadi diwilayah kita ini, karena Ciamis memang termasuk rangking ke 8 di Jawa Barat dan Rangking ke 11 di Indonesia sebagai daerah rawan bencana”, Ungkapnya.

Iing menyebutkan daerah-daerah rawan bencana tersebut berada diwilayah utara,  meliputi daerah Nasol,  Cihaurbeuti,  Panumbangan,  Sukamatri-Panjalu,  Panawangan Kecamatan  Kawali dan sekitarnya, Sementara untuk wilayah selatan meliputi kecamatan Pamarican,  Cimaragas  Cidolog dan beberapa wilayah lainnnya.

“Warga yang berada dikawasan rawan bencana, saya himbau agar tetap waspada dengan terus melakukan komunikasi dengan berbagai pigak terkait.  Jika ada kejadian bencana  mulai dari aparatur pemerintahan tingkat desa,  Kecamatan sampai Kabupaten segera untuk berkordinasi mencarikan solusinya”, Tandasnya.***Dedi Kuswandi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *