PERISTIWA

20 Orang Masih Belum Ditemukan Memasuki Hari Kelima Tanggap Darurat Banjir

Suasana di Posko Penanggulangan Bencana Banjir Garut, foto dok
Suasana di Posko Penanggulangan Bencana Banjir Garut, foto dok

Gapura Garut ,- Pencarian terhadap 20 orang warga yang hilang menjadi korban bancana banjir Garut hingga memasuki hari kelima tanggap darurat,maish belum berhasil ditemukan. Tim Satgas Penanggulangan Bencana Kabupaten Garut masih menyebutkan masih terus berupaya melakukan pencarian.

Hingga saat ini, bencana banjir bandang yang melanda Garut pada Selasa 20 September 2016 lalu telah memakan korban jiwa sebanyak 33 orang meninggal.

“Dari 33 jenazah korban, dua di antaranya masih ditindaklanjuti dengan tes DNA untuk diketahui identitasnya,” kata Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Kabupaten Garut Letkol Arm Setyo Hani Susanto, Minggu (25/9/2016) petang.

Setyo menyebutkan prioritas pencarian dilakukan Tim Satgas Gabungan di sepanjang Sungai Cimanuk Kabupaten Garut hingga Situgede Sumedang.

“Proses pencarian telah melibatkan 1.365 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Basarnas. Kami juga mendapat bantuan tenaga dari angjing pelacak. Sementara tenaga medis dan relawan yang terlibat, mencapai ribuan,”Terangnya.

Sepanjang hari Minggu (25/9/2016) lanjut Setyo proses pencarian yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB telah dilakukan penyisiran  Sungai Cimanuk. Sejumlah  Anjing pelacak dan tiga alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan lumpur dan puing-puing pasca banjir disejumlah lokasi

“Di waduk jatigede, penyisiran dilakukan sejak pukul 08.00 WIB sampai 14.00 WIB. Pada pukul 14.00 WIB pencarian dihentikan sementara akibat turun hujan. Pencarian di Jati Gede masih belum membuahkan hasil. Besok akan kembali dilanjut dengan mengangkut sampah. Pencarian juga akan diperluas, termasuk di Bendung Copong akan coba saya pantau langsung,” Paparnya.

Sementara itu upaya rekonstruksi dan pembersihan sektor-sektor yang terkena dampak banjir cukup parah juga dilakukan sepanjang hari. Tim satgas mengerahkan alat berat untuk mengumpulkan puing-puing serta sampah yang harus segera  disingkirkan karena berpotensi menimbulkan wabah penyakit.

“Penanganan butuh lebih seius karena berpotensi menimbulkan penyakit bagi warga sekitar lokasi banjir,”Ucap Setyo

Ia juga meminta seluruh elemen masyarakat Garut untuk melakukan pelaporan atau pengaduan ke Posko Penanggulangan Bencana di Makodim 0611 Garut jika ada hal-hal yang dipandang perlu dan butuh penanganan dengan segera.

“Bila ada informasi, tim selalu siap dalam 24 jam. Besok kami akan lanjutkan dengan memaksimalkan pencarian, semoga ada mukzizat dan kembali menemukan warga yang dilaporkan hilang itu,” Harapnya.

Terkait dengan ketersediaan logistik yang berasal dari bantuan para donatur, Setyo yang juga menjabat Dandim 0611 Garut memastikan ketersediaanya sangat mencukupi.

“Bahan-bahan yg dibutuhkan tim saat ini seperti masker, sarung tangan karet sepatu boot, skop cangkul, alat mengangkut sampah atau gerobak dorong itu yang dibutuhkan sekarang. Sehingga bagi rekan dan sahabat yang memberikan bantuan, mesti disesuaikan dengan kebutuhan,” Tandasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *