PERISTIWA

Longsor Tutup Akses Jalan Menuju Tiga Kecamatan di Selatan Garut

Foto ilustrasi, Dokumen gapuraindonesia.com
Foto ilustrasi, Dokumen gapuraindonesia.com

Gapura Garut ,-  Ruas jalan menuju wilayah selatan Garut meliputi Kecamatan Singajaya, Banjarwangi serta Pendeuy kini terputus akibat longsoran tanah dari tebing dipinggir jalan menutupi badan jalan.

Sedikitnya ada tujuh titik longsoran tanah disepanjang jalan akses menuju ketiga wilayah kecamatan di selatan Garut tersebut. Longor dipicu hujan deras yang terus mengguyur kawasan selatan Garut sejak  Kamis (20/10/2016) kemarin.

Kepala Subag Humas Polres Garut, AKP. Ridwan Tampubolon menyebutkan longsor terjadi di 7 titik dimana sebagain besar  menutupi badan jalan hingga akses kendaraan yang akan melintas tertutup total.

“Longsoran tanah tersebut terjadi  meliputi kawasan Kampung Ciawitali, Kampung Patrol, Kampunh Lemahduhur, Kampung Pasirgedong, dan Kampung Cikondang. Ini  diakibatkan curah hujan tinggi sejak pukul 15.30 WIB s/d 19.00 WIB pada Kamis kemarin. Rata rata ketinggian tanah menutup jalan sekira 5 m dengan lebar 4 m, panjang 5 s/d 20 m,” Kata Ridwan Tampubolon, kepada wartawan, Jumat (21/10/2016).

Menurutnya longsor paling parah terjadi di dua titik yaitu  di kawasan Kampung Ciparay, dan kawasan Kampung Cikondang, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi.

“Informasi yang kami terima seperti itu, sebenarnya dari mulai Singajaya hingga Cikajang, banyak sekali titik longsor. Namun yang paling parah terjadi di sekitar Ciparay dan Cikondang itu,” ungkapnya.

Kondisi longsoran tanah yang menutup akses jalan tersebut dibenarkan Sefuloh Kepala Desa Pancasura Kecamatan Singajaya.

Menurut Saefuloh, akibat longsoran tanah tersebut  sejumlah kendaraan yang telah melintasi daerah Ciparay dan belum melewati kawasan Cikondang, termasuk dikendaraan yang dikendarainya kini terjebak di tengah dua titik longsoran tersebut.

“Yang lebih mengkhawatirkan lagi, ada satu mobil ambulance yang membawa seorang wanita yang akan melahirkan yang juga ikut terjebak,”Ucapnya.

Saefuloh menambahkan  longsoran yang menutup akses jalan tersebut terdiri dari tanah dan bebatuan menutup hampir seluruh badan jalan, sehingga dibutuhkan  alat berat untuk bisa menyingkirkannya bongkahan tersebut dari badan jalan.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *