PERISTIWA

Ulama dan Santri Ciamis Datangi Kantor DPRD Tuntur Kapolda Jabar Mundur

Perwakilan ulama dan santri Ciamis saat berada di kantor DPRD Ciamis, foto Dedi Kuswandi

Gapura Ciamis ,- Ratusan perwakilan ulama dan santri Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, mendatangi Kantor DPRD Ciamis menyampaikan tuntutan agar  Kapolda Jawa Barat segara  mundur dari jabatanya karena dianggap tidak mampu menjaga kondusifitas daerah Jawa Barat.

Masa GMF MUI Ciamis juga menuntut LSM GMBI segera dibekukan, menyusul aksi  penyerangan terhadap Ulama dan aktifis FPI  yang terjadi di sekitar Mapolda Jabar pada tanggal 12 januari 2017 lalu,

Kedatangan ratusan santri dan ulama GMF MUI kabupaten ciamis di gedung DPRD setempat disambut oleh perwakilan DPRD ,Polres  dan Kodim 0613, serta perwakilan pemerintah Kabupaten Ciamis.

Menurut ketua GNPF MUI KH Nonof Hanafi seluruh ulama dan santri se Kabupaten Ciamis secara bulat menuntut agar Kapolda Jawa Barat  Irjen Polisi Anton Charlian segera dicopot dari jabatanya dan meminta agar ormas GMBI segera  dibekukan.

“ Kapolda dan GMBI telah membuat suasana Jawa barat tidak kondusip, maka untuk mengerem efek dari tragedi berdarah 121 yang terjadi di depan Mapolda jJabar awa barat segera ditangkat karena merelka melakukan tindakan criminal,” Kata KH. Nonof Hanafi, Senin (16/1/2017).

Nonop menyebutkan tuntutan ulama dan santri ciamis meminta aparat terkait segera menangkap pelaku tindak kriminal terhadap aktifis islam pada waktu makan sore di rumah makan ampera akibat pengeroyokan.

“Pengeroyokan tersebut membuat tangan aktifis islam menderita patah tulang serta mobil milik umat islam rusak. Pihak terkait segera  mengambil tindakan sesuai prosedur hokum,” Ucapnya.

KH Nonop menambahkan kericuhan yang kini meletup dibeberapa daerah karena  efek  yang terjadi di Mapolda jawa barat sehingga ada sebagian masyarakat yang melampiaskan kekesalan pasca kejadian itu.

“Bagi kami tentunya efek efek tersebut apinya harus cepat dipadamkan agar ekses ekses asap yang terjadi di seluruh wilayah hukum wilayah Jawa barat bisa terjaga dan kembali aman dan kondusif,”Ungkapanya.

Sementara itu menurut wakil ketua DPRD kabupaten  Ciamis Yana Diana Putra pihaknya di DPRD merespon positif kedatangan masa Ulama dan Santri Ciamis tersebut. “Kami selanjutnya akan menyampaikan aspirasi masa ulama dan santri GNPF kepada tingkat yang lebih tinggi,”Tuturnya.

Yana menambahkan pada prinsipnya apa yang disampaikan oleh perwakilan GNPF MUI kabupaten Ciamis semata-mata  upaya untuk menjaga kondusifitas daerah khususnya di kabupaten Ciamis.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *