Gapura Kota Tasikmalaya ,- Pelaksanaan hari pencoblosan pemilihan Kepala Daerah di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat semakin dekat tinggal menghitung hari melewati satu pekan kedepan.
Isue tidak sedap adanya upaya money politik terus membayangi warga Kota Tasikmalaya yang mengkhawatirkan terjadinya perbuatan melanggar undang-undang Politik tersebut. Sejumla warga juga meninilai perbuatan Money Politic akan berdampak buruk terhadap proses demokrasi di Kota Santri tersebut.
“Isunya memang santer juga, mudah mudahan saja warga Kota Tasik semakin dewasa da tidak mau menggadaikan suarana hanya dengan uang puluhan atau ratusan ribu. Dampaknya lima tahun kedepan bagaimana,” Kata warga Kota Tasik yang mengaku bernama Burhani.
Burhani menyebutkan dirinya mendukung seluruh paslon pada pilkada Kota Tasikmalaya untuk menjunjung tinggi proses demokrasi dengan sejujur jujurnya dan cara-cara yang baik dan elegan.
“Semua paslon baik dan sangat layak memimpin Kota Tasik, silahka berkompetisi dengan sehat dan baik hindari perbuatan politik uang terutama oleh para pendukung dan simpatisannya,”ungkapnya.
Sementara itu salah satu Komunitas yang terus menyuarakan gerakan anti money politik tersebut adalah Komunitas Putih Kota Tasikmalaya (KPKT). Kumpulan sejumlah aktifis mahasiswa dan penggiat anti Money Politik tersebut mengganden warga Kota Tasikmalaya untuk mengadakan kegiatan Gerakan Anti Money Politic.
Dalam acara tersebut para penggiat Anti Money Politic tersebut akan menyampaikan “Maklumat Stop Money Politic” yang bertempat di Halaman Parkir Lapangan Futsal Siliwangi Jalan BKR no. 9 Kota Tasikmalaya, Pada Kamis 9 Februari 2017 mulai pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan broadcase yang beredar acara dalam gerakan anti Money Politic tersebut akan dikemas dengan Lomba baca puisi Anti Money Politic, menggelar 1000 tanda tangan Stop Money Politic di kaiin putih yang mereka sediakan dilokasi kegiatan.
Komunitas Putih juga menggandeng sejumlah artis komedian seperti Yadi Sembako dan sejumlah komedian lokal dan regional lainnya untuk memeriahkan acara tersebut sebagai bentuk gerakan moral bagi kemajuan demokrsi Kota Tasikalaya.***TGM
