PERISTIWA

N219 Buatan PT DI Sukses Uji Coba Terbang

Ini Dia penampakan pesawat N219 buatan Anak Bangsa, foto dok

Gapura Bandung ,- Pesawat terbang buatan anak bangsa , dengan nama pesawat N219 sukses terbang perdana di Kota Bandung, Jawa Barar Rabu, (16/8 2017).

Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir mengungkapkan, Jika uji terbang ini berhasil, dia akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo untuk selanjutnya mendapat legalitas dari pemerintah.

Terbangnya pesawat ini disambut rasa syukur para karyawan dan Direksi PT Dirgantara Indonesia yang sejak awal terlibat rancang bangun hingga penerbangan perdana pesawat tersebut.

Setelah berputar di atas waduk Saguling, pesawat ini kembali ke landasan dan mendarat dengan mulus disambut tepuk tangan para hadirin yang menyaksikan penerbangan perdana ini.

Sebelumnya pesawat N219 ini sudah menjalani serangkaian uji coba, diantaranya uji kecepatan tinggi dan mengangkat roda depan, yang sudah lancar dilakukan, pada Jumat 11 Agustus 2017.

Pesawat penerus N250 itu akan menjalani uji hoping atau uji mengangkat terbang rendah, lalu mendarat lagi.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menuturkan, untuk bisa menjalani terbang perdana, pesawat N219 harus mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan sebagai otoritas penerbangan di Tanah Air.

Thomas mengatakan, izin tersebut sudah ada, namun tinggal menunggu tahapan akhir dari Kemenhub.

Pesawat N219 dikenal sebagai pesawat generasi kedua yang dibuat Indonesia setelah pesawat Gatotkoco N250, yang terbang perdana pada 10 Agustus 1995.

N219 merupakan pesawat angkut ringan yang memiliki kemampuan dapat beroperasi di daerah penerbangan perintis.

Pesawat ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan yang melayani operasional bandara perintis dan optimis mampu menguasai pasar pesawat terbang di kelasnya.

Beberapa kelebihan dari pesawat ini yaitu

– Dapat lepas landas dalam jarak pendek

– Dapat lepas landas dan mendarat di landasan yang tidak beraspal

– Bisa self starting tanpa bantuan ground support unit

-Memiliki kabin terluas di kelasnya dan memiliki biaya yang kompetitif

-Dapat beroprasi dengan ground support equipment yang minim

– Dapat terbang rendah dengan kecepatan yang sangat rendah mencapai 59 knots

– Memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya (Multihop Capability Fuel Tank)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *