NUSANTARA PERISTIWA

Pengungsi Gunung Agung Mencapai 81.152 Orang, ACT Buka Dapur Umum

Dapur Umum ACT di Gunung Agung Bali, foto istimewa

Gapura Nusantara ,- Jumlah pengungsi Gunung Agung melonjak sampai 81.152 Orang, berdasarkan catatan yang ada di sjumlah pihak terkait di Bali.

Lembaga Sosial  Aksi Cepat Tanggap telah menyiapkan dapur umum sejak peningkatan status Awas Gunung Agung beberapa hari lalu, radius aman berada 9 kilometer dari puncak kawah. Lingkaran zona merah ditetapkan berada 9 kilometer jauhnya dari kawah Gunung Agung.

Dalam lingkaran 9 kilometer tidak boleh ada aktivitas sama sekali di dalam zona merah, kondisi tersebut memaksa gelombang pengungsi yang luar biasa.

Tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) ACT yang berada di posko Kabupaten Karangasem menyatakan jumlah pengungsi hari sejak hari Selasa (26/9/2017)kemarin sudah di atas 81 ribu orang.

“Data ini didapat dari hitungan Pusdalops BPBD Bali, jumlah pengungsi tercatat menembus angka 81.152 orang yang tersebar di lebih dari 377 titik pengungsi di 9 kabupaten/kota di Bali,” kata Kusmayadi, pimpinan Tim DERM ACT untuk erupsi Gunung Agung. Rabu (27/9/2017).

Kusmayadi juga mengatakan, pos pengungsian terbanyak berada di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Klungkung. “Jumlah pengungsi yang mencapai ribuan jiwa dalam tiap posko membuat kebutuhan logistik sangat-sangat dibutuhkan. Kendala utama di setiap posko pengungsian minim dapur umum dan sarana sanitasi,” tutur Kusmayadi,.

Mengantisipasi kebutuhan pengungsi yang tak tercukupi, Tim ACT dibantu lebih dari 40 relawan gabungan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) memprioritaskan distribusi logistik ke sejumlah posko pengungsian. “Senin kemarin, distribusi logistik berupa beras, air mineral, popok bayi kita bawa ke Posko Induk Kecamatan Rendang. Lalu peralatan masak dapur umum kita siapkan di Desa Menanga. Sementara itu, distribusi makanan siap saji kita bawa ke Desa Pekraman, Pasuban,” ujar Kusmayadi.

Dari Desa Menanga di sebelah Barat Daya Gunung Agung, ACT siapkan dapur umum yang mampu menyiapkan ribuan paket makanan setiap harinya untuk para pengungsi di posko sekitar radius zona merah Gunung Agung. “Mulai hari Selasa (26/9/2017)kemarin  aktivitas dapur umum ACT sudah berjalan efektif. Tiga kali sehari kita siapkan ribuan paket makanan siap saji di dapur umum untuk kebutuhan pengungsi yang diprioritaskan di Posko Balai Banjar, Desa Menanga, Kabupaten Karangasem. Di Pos Balai Banjar, jumlah pengungsi sekitar 500 orang,” kata Kusmayadi.

Ia juga menuturkan pada  Selasa sore kemarin, ketika puluhan relawan sedang menyiapkan makan malam di dapur umum ACT, gempa vulkanik cukup kuat sempat membuat panik warga pengungsian di Desa Menanga. Namun demikian, tak berselang lama setelah kepanikan mereda, salah seorang warga, Wayan (52), datang ke dapur umum dengan mata berkaca-kaca.

“Saya terharu di sini ada tim ACT yang rela jauh datang dari Jawa untuk buka dapur umum di sini. Sebelum ada dapur, kami berhari-hari hanya bisa makan mie instan seadanya,” keluh Wayan menggunakan Bahasa Bali pada relawan lokal MRI Bali.

Sampai cerita ini diunggah, Kusmayadi mengatakan kebutuhan mendesak pengungsi di posko ACT Desa Menanga meliputi logistik beras, alas tidur, selimut, air mineral, air bersih, pakaian dalam, pampers, pembalut, susu, personal hygiene, peralatan dapur umum, dan obat-obatan.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *