PERISTIWA SENI HIBURAN SOSIAL POLITIK

Ganti Rugi Tanah Bendungan Leuwikeris Sudah Tuntas

 

Gapura Tasikmalaya – Gejolak warga Desa Ancol Kecamatan Cineam yang protes atas ketidaksesuaian harga penggantian tanah proyek Bendungan Leuwikeris sungai Citanduy, benbanding terbalik dengan warga penerima penggantian tanah di wilayah Ciamis.

Sejumlah warga pemilik tanah di Ciamis mengaku legowo dengan harga penggantian tanah yang telah ditentukan oleh pemerintah, 

“Dulu sebelum pembayaran, masyarakat diberi tahu harga penggantian lahan berapa permeternya dan tidak ada yang protes,” ujar salah satu penerima ganri rugi lahan terdampak bendungan Leuwikeris Entoh Rusmana (58) warga Dusun Guha Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing.

Kata dia, warga Ciamis tahun 2016 lalu memang sempat resah karena hingga bukan Oktober belum dilakukan pembayaran lahan terdampak, sedangkan di wilayah Tasikmalaya tepatnya Desa Ancol sudah lebih dulu dibebaskan. Namun setelah ada kepastian pembayaran diakhir November, masyarakat tak bergejolak.

“Terkait harga beli pemerintah terhadap tanah masyarakat kami tidak mempermasalahkan, ini kan program pemerintah untuk membangun bendungan, kita tidak bisa menghalang-halangi,” jelas Entoh. 

Diakuinya, memang ada perbedaan harga tanah antara wilayah Ciamis dan Tasikmalaya. Di Ciamis kata dia, ada dua kategori harga tanah yaitu tanah yang berdekatan dengan sungai dihargai sekitar Rp.104.000 permeter, sedangkan harga tanah yang dekat dengan pemukiman warga dihargai Rp.151.ooo permeter.

“Kami warga merasa harga penggantian lahan ini sudah wajar, jadi tidak perlu ada protes atau penawaran harga”, ungkapnya.

Seperti diketahui, sejumlah warga Desa Handapherang dan Cihalarang Kecamatan Cijeungjing mendapat uang penggantian lahan milik mereka yang terkena dampak proyek bendungan Leuwikeris. Di Desa Handapherang yang dibebaskan sebanyak 165 bidang tanah dengan 135 pemilik, mencakup lahan seluas 321.452 meter persegi.

“Alhmdulillah dulu waktu pembayaran tidak ada yang protes masalah harga, sehingga pembayaran lancar dan pembangunan bendungan segera dimulai,” ujar Kepala Dusun Guha Desa Handapherang Dedi Nuryadi.

Sumber : Kabar Priangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *