PERISTIWA

Garut Menerima 7615 Kartu Tani Melalui BNI

Menteri BUMN Rini Sumarno didampingi Pjs Bupati Garut Kusmayadi Tatang Padmadinata saat berada di Garut, foto dok

Gapura Garut ,- sekitar 7615 Kartu Tani telah berhasil disalurkan Bank Negara Indonesia (BNI) kepada masyarakat petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kartu tersebut  sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BNI dalam membantu permodalan produk usaha pertaniannya.

Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengatakan jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Kabupaten Garut mencapai telah angka 7.615 kartu.

Baiquni menyampaikan hal tersebut saat mendampingi Menteri BUMN Rini Sumarno dalam rangkaian kunjungan kerja di Garut dalam program Serap Gabah panen raya petani Garut oleh BUMN di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (21/5/2018).

Baiquni menyebut selama ini sebanyak 1.262 petani Garut telah memperoleh pembiayaan KUR BNI senilai Rp 8,15 miliar.

“Selain itu BNI telah mengakuisisi sebanyak 326 Agen 46 yang di dalamnya terdapat 56 agen Poktan (kelompok tani) dan 270 agen non Poktan,” kata Baiquni.

Program Serap Gabah BUMN pada panen raya petani Garut langsung disaksikan Menteri BUMN Rini M Soemarno dan sejumlah Direktur Perusahaan BUMN lainnya.

Menteri Rini Sumarno dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Kartu Tani yang dibagikan kepada masyarakat petani berlaku sebagai identitas untuk mendapatkan subsidi pupuk, bibit dan juga bisa digunakan untuk biaya hidup selama empat bulan.

“Mereka tidak harus pergi ke tengkulak karena biaya hidup sudah menjadi bagian KUR,” katanya.

Rini berharap program yang digulirkan  BUMN untuk petani tersebut dapat memberikan kesejahteraan dengan membeli gabah dengan harga yang baik.

“dengan fasilitas kredit bagi petani lewat KUR maka akan bisa semakin membantu agar hasil pertanian dari para petani jangan diambil tengkulak yang bisa memberatkan petani. Itu tujuan kita di sini, benar-benar ingin membantu petani meningkatkan kesejahteraan maupun perbaikan pendapatan,”ujarnya.

Selain melihat program Serap Gabah, menteri Rini Sumarno juga meninjau lokasi Mitra Desa Bersama (MDB) Kadungora dan Banyuresmi yang telah memiliki unit bisnis berupa Unit Toko Tani sebagai penyedia kebutuhan sarana produksi, dan Unit Toko Desa yang menjual kebutuhan harian masyarakat.

Menteri juga berkesempatan meresmikan Mitra Desa Rice Mills yang dikelola oleh Mitra Desa Kadungora sebagai unit penggilingan beras bantuan CSR dari BNI berupa mesin pengering gabah.

Selain itu, Rini juga meninjau program kredit mikro Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang sedikitnya telah memiliki 65.425 nasabah di Garut dengan mayoritas memiliki pekerjaan berkebun dan bertani.

PNM merupakan BUMN yang bergerak di bidang ekonomi kerakyatan melalui pembiayaan, pendampingan dan jasa manajemen kepada pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Mekaar sendiri adalah produk pembiayaan usaha yang diberikan kepada kelompok perempuan prasejahtera produktif pelaku usaha ultra mikro. Produk PNM unggulan lainnya yaitu Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang khusus memberikan pembiayaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang disertai dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *