RAGAM

BKSDA Ciamis, Lepas Empat Ekor Kukang Jawa Kehutan Gunung Syawal

Ini salah satu Kukang yang berhasil dilepas BKSDA Ciamis kealam liar Gunung Syawal, foto Dedi
Ini salah satu Kukang yang berhasil dilepas BKSDA Ciamis kealam liar Gunung Syawal, foto Dedi

Gapura Ciamis ,- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ciamis berhasil melepas hewan langka jenis kukang Jawa kealam bebas atau habitatnya dikawasan Gunung Syawal Kabupaten Ciamis. Sebelumnya hewan-hewan langka tersebut telah menjalani proses karantina  hasil penyitaan dari warga di Sukabumi.

Pihak BKSDA setempat diketahui sudah lebih dari belasan ekor  jenis Kukang yang  telah dilepaskan dihutan gunung Syawal tersebut.  Hewan langka jenis Kukang Jawa  tersebut sering ditangkap oleh warga yang tidak bertanggung-jawab karena tergiur oleh harga nilai jual Kukang yang sangat tinggi.

Sebelum dilepaskan dialam liar, keempat ekor kukang tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan terakhir di Kantor BKSDA  Ciamis. Pemeriksaan  dilakukan oleh dokter hewan  yang ditugaskan mengawal hewan langka tersebut samai kehabitat aslinya.

“Suhu tubuh dan  detak jantung  cukup baik dan kami telah memberikan cairan untuk menghindari dehidrasi sebelum dilepas dihutan gunung Syawal,” Kata dokter hewan Merry, Kamis (27/10/2016).

Menurutnya, keempat ekor  kukang Jawa tersebut dua diantaranya merupakan hasil penyitaan dari warga di Sukabumi pada tahun 2015sementara  dua  yang lainnya merupakan penyerahan dari BKSDA  Bandung pada tahun 2013.

“Keempat Kukang ini yang  dua berjenis kelamin jantan dan betina  diberi nama  ratu dan ninja serta priangan dan srandil,”Ucap Merry

Gunung Sawal  lanjut Merry  merupakan habitat asli dari Kukang tersebut dan   dari hasil pengamatannya  Kukang di gunung Syawal Ciamis  ternyata baru dua ekor Kukang yang ditemukan di suwaka margasatwa gunung sawal tersebut.

“Yang ditengah hutan baru dua ekor yang berhasil ditemukan sementara ada  13 ekor  Kukang sering  ditemukan didaerah perkebunan warga.  Kondisi itulah  yang membuat Kukang Jawa sering ditangkap warga  untuk dijual belikan,”Pungkasnya.***Dedi Kuswandi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *