Gapura Garut ,- Koramil Bungbulang Garut bersama warga setempat bahu membahu membangun jembatan darurat yang roboh diterjang banjir pada Rabu 9 Nopember 2016 lalu akibat terjangan banjir.
Danramil Bungbulang, Kapten Agus Sobur mengatakan sejak Kamis (10/11/2016) pihaknya bersama warga telah membuat jembatan darurat dari bambu yang mehubungkan Kecamatan Bungbulang dengan Kecamatan Mekarmukti agar akses warga setempat dapat kembali normal setelah sempat terputus total akibat bencana tersebut.
“Jembatan yang kita bangun sementara memang menjadi akses utama warga untuk bisa mengarah ke Mekarmukti, Pameungpeuk, dan lainnya. Sementara jembatan ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki saja,”Kata Kapten Agus Sobur, Jumat (11/11/2016).
Menurutnya akibat banjir yang menerjang Rabu kemarin, sejumlah lokasi diwilayahnya mengalami kerusakan yang cukup parah, namun bersyukur tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir tersebut.
Kerusakan paling parah Kata Agus berada di kampung Cisarua, Rt 01/06, Desa Hanjuang, dimana kolam ikan seluas 3 areu, sawah 5 areu dan 1 pondasi rumah turut tererus hingga mengalami kerusakan parah.
“Lokasi lainnya yang mengalami kerusakan parah di Kampung Tegal Bungur, Rt 01/08, Desa Cihikeu dan Mekarbakti dimana jalan putus sepanjang 50 meter, sawah pun mengalami kerusakan dengan luas sekitar 2500 meter persegi. Untuk kerugian belum bisa dikalkulasikan berapa, dan rencananya besok (hari ini) unsur Muspika Pakenjeng berikut BPBD Garut akan melakukan pendataan kerusakan,”ungkapnya.
Agus menyebutkan lupan air sungai yang mengakibatkan banjir tersebut diakibatkan curah hujan yang tinggi juga kiriman air dari anak sungai yang juga membesar. Ia tidak menyebutkan hal tersebut akibat dari kerusakan lingkungan atau kurangnya lahan serapan air meskipun hal tersebut perlu dilakukan penelitian lebih jauh.
“Curah hujan sebelum banjir kemarin memang sangat tinggi dengan durasi juga cukup lama lebih dari dua jam, curah hujannya hampir persis seperti sebelum terjadinya banjir bandang di perkotaan Garut September kemarin. Sungai yang airnya merusak jembatan juga kan airnya berasal dari anak-anak sungai, jadi airnya di sungai sangat besar,” ucapnya.
Sementara itu Kasie Kesiapsiagaan pada BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan membenarkan dalam catatannya terdapat lima jembatan yang rusak akibat banjir di Bungbulang. Dengan rusaknya lima jembatan tersebut bisa dipastikan akses warga yang biasa melewati sejumlah jembatan tersebut kini terganggu.
Tb Agus menegaskan, lima jembatan yang rusak tersebut adalah jembatan jalan protokol dengan panjang 15 meter dan lebar 4 meter yang menghubungkan Bungbulang-Mekarmukti di Kampung Cisarun, Desa Hanjuang.
Di lokasi tersebut jembatan hanyut terbawa air sehinga kendaraan baik roda empat maupun roda dua tidak dapat meiintas demikian juga dengan para pejalan kaki tidak bisa melewatinya
“Lokasi lainnya adalah jalan dekat Jembatan Cihikru, Kampung Cibungur yang terputus akibat diterjang aliran Sungai Cirempang yang pindah jalur. Lalu juga jembatan di Kampung Sampalan panjang sekitar 6 meter dan lebar 3 meter di Desa Gunamekar yang hanyut terbawa longsor dan banjir akibatnya kendaraan tidak dapat melewati jalur itu,” katanya.
Jembatan lain yang rusak, Kata Tb Agus, yaitu jembatan di Kampung Palahan tergerus banjir, dan jembatan gantung sepanjang 25 meter dan lebar 2 meter di Kampung Awibulu, Desa Margalaksana hanyut terbawa banjir. Selain jembatan rusak, tercatat ada 80 rumah yang tertimbun, terancam longsor dan tertimpa pohon di enam desa, Kecamatan Bungbulang.
“Untuk rumah penduduk yang terancam tertimbun sebagian dan tertimpa pohon ada 80 rumah tersebar di enam desa yakni Desa Margalaksana 10, Cihikru 21, Mekarbakti tiga, Hanjuang tujuh, Mekarjaya 37 dan Gunamekar dua rumah. Kita telah mengimbau dan melarang kepada pengguna jalan untuk tidak melewati jembatan yang rusak dan disarankan melintasi jalur alternatif,” ucapnya.***Margogo