RAGAM

Ini Kata Istri Dicky Chandra Tentang Kewajiban Istri Dampingi Suami

Rani Permata bersama Dicky Chandra calon walikota Tasikmalaya saat menemui warga disalah satu lokasi di Kota Tasikmalaya, foto dok
Rani Permata bersama Dicky Chandra calon walikota Tasikmalaya saat menemui warga disalah satu lokasi di Kota Tasikmalaya, foto dok


Gapura Seleberita ,- Rani Permata Istri Dicky Chandra Calon Walikota Tasikmalaya nomor urut 1, tampak paling getol menjalani hari-harinya di Kota Tasik untuk memanfaatkan kesempatan betemu dan menyapa warga.

Sambil mensosialisasikan visi misi pencalonan suaminya, Rani juga memberikan materi-materi yang menyejukan dalam berbagai kesempatan yang dimilikinya bersama warga.

Bagi Rani yang merupakan pemilik darah keturunan dari pendiri Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, menemui Ibu-ibu pengajian adalah kegiatan yang paling disukainya.

“Bertemu dalam pengajian tentu saja berkahnya berlimpah, selain ajang silaturahmi juga menjadi majlis ilmu yang sangat bermanfaat, makanya saya akan selalu memprioritaskan undangan majlis taklim,”Kata Rani saat temui Sabtu (19/11/2016).

Dalam setiap tausyiahnya kata Rani, dirinya selalu membahas hal-hal yang lekat dengan kehidupan sehari-hari terutama berkaitan keutamaan seorang istri.

“Ini sangat penting untuk saya sampaikan sebagai pengingat bagi diri saya sendiri, juga diharapkan para istri selalu mengutamakan kewajiban-kewajibanya sebagai seorang istri,”ungkapnya.

Rani menilai belakangan ada krisis moralitas dimasyarakat dan ini semua sangat dipengaruhi oleh sikap sikap para istri yang kurang mengindahkan lagi keutamaan keutamaanya sebagai seorang istri.

“Krisis moralitas bisa berawal dari goyahnya kehidupan dalam rumah tangga dimana ada keterlibata seorang istri yang seharusnya jadi perekat dan penguat moral sejak dari rumah tangga,” Sebutnya.

Rani membeberkan ciri-ciri seorang istri solehah diantaranya harus Qurrotal A’yun yang artinya istri harus menjadi penyejuk hati jika suami memandangnya.

“Dengan memandang wajah sang istri bagi seorang suami harus dapat menyejukan sehingga semua masalah hilang seketika dan berganti dengan mendapatkan inspirasi untuk terus berjuang dalam kehidupan,”ucapnya.

Menurutnya ketaatan istri terhadap suami salah satunya adalah seorang istri wajib mematuhi semua nasihat-nasihat dari suami selama nasihatnya menuju jalan kebaikan dan kemaslahatan, dan sebaliknya, jika menasihati dalam kejelekan maka wajib menolaknya.

“Istri juga harus bisa menjaga diri dan hartanya ketika suami sedang tidak ada. Selain itu, wajib menjaga diri dari semua hal yang mengakibatkan fitnah, baik terhadap diri maupun keluarganya. Dalam suatu keterangan, seorang istri haram hukumnya keluar rumah dan memberikan harta suami jika tidak ada izin,” paparnya.

Dan yang lebih penting agar keutuhan keluarga tetap terjaga terang Rani, seorang istri harus bisa meredam dan mendinginkan suasana jika suami dalam keadaan marah atau emosi.

“Ini yang tidak kalah pentingnya kehadiran istri benar benar harus mampu menyejukan bagi suasana rumah rumah tangga terutama saat harus meredam amarah sang suami,”imbugnya.

Rani juga tidak lupa menjelaskan Tafsir Al-Quran yang lainnya. “Demi waktu, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, bangkrut, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh,” sampainya.

Bangkrut tersebut menurut Rani bukan saja materi ataupun harta melainkan brangkut amal soleh dan kebaikan menurut pandangan Alloh SWT.

“Hal ini terjadi dikarenakan semua amal kebaikan kita dihancurkan oleh diri kita sendiri, yakni dengan memfitnah, mencaci maki, menjelek-jelekan orang lain, menghina dan melaksanakan kebaikan tidak didasari oleh keihlasan,” tandasnya.

Diakhir pesannya Rani meminta agar seluruh kaum ibu terutama yang mendampingi suami dan anak anak untuk senantiasa menjadikan keluarganya sebagai miniatur kehidupan masyarakat, yang religius dan empati terhadap lingkungan sosial juga senantiasa menbuhkan semangat dan optimisme.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *