RAGAM

Bupati Purwakarta Ajak Warga Lintas Agama Berdoa dan Galang Dana Gempa Aceh

Bupati bersama warga lintas agama saat menggelar doa bersama untuk korban gempa Aceh, foto Deni
Bupati bersama warga lintas agama saat menggelar doa bersama untuk korban gempa Aceh, foto Deni
Gapura Purwakarta ,- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, berkumpul bersama umat lintas agama beserta seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggelar do’a bersama sekaligus penggalangan bantuan untuk korban bencana gempa di Aceh. Jumat (9/12).
Acara yang digagas oleh Bupati Dedi Mulyadi tersebut juga turut dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Purwakarta, MUI Kabupaten Purwakarta dan Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Kabupaten Purwakarta.
“Ini bagian dari empati kami terhadap masyarakat Aceh, bukan hanya dari satu agama saja. Kami disini lintas agama, semuanya bersatu atas nama solidaritas kemanusiaan, memanjatkan do’a sesuai dengan keyakinan agama masing-masing,” kata Dedi dalam sambutannya.
Solidaritas kemanusiaan yang dimaksud oleh Bupati Purwakarta, adalah ajaran universal yang diajarkan oleh seluruh Agama, dalam terminologi Islam, Rasulullah SAW pun menurutnya mengajarkan hal tersebut sebagai perekat hubungan antar manusia.
“Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW itulah ajaran kemanusiaan, membangun empati, hormat menghormati agar hubungan kita sebagai sesama manusia tetap terjaga,” katanya menambahkan.
Penggalangan dana untuk korban bencana gempa Aceh pun diserukan dalam sambutannya. Seruan Dedi itu pun mendapatkan respon positif mulai dari pegawai esselon II sampai pegawai biasa.
“Arahan Pak Bupati tadi, bantuannya didistribusikan langsung ke Aceh, dibelikan kebutuhan-kebutuhan mendesak korban bencana disana. Hari ini juga mulai kami galang bantuan itu mulai dari pegawai, pelajar sampai masyarakat,” kata Hendra Fadly, salah seorang pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta.
Salah satu tokoh Agama Budha Purwakarta, Banthe Yutiko juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta ini. Ia berujar, perkara kemanusiaan tidak harus dilihat dari latar belakang agama dan golongan. Saat satu elemen bangsa mengalami kesulitan, maka sudah menjadi kewajiban elemen bangsa yang lain untuk membantu.
“Kita disini berdo’a, menggalang dana untuk korban bencana Aceh. Saya kira ini bagus, seluruh elemen bangsa bersatu di Purwakarta untuk membantu korban bencana Aceh,” tandasnya.***Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *