RAGAM

Prihatin Kasus Amih, Ratusan Siswa di Ciamis Galang Koin Peduli Amih

Seorang Siswa di Ciamis sedang melakukan penggalangan Koin Peduli Amih, foto Dedi

Gapura Ciamis ,- Ratusan pelajar SMA Informatika di Kabupaten Ciamis,  Jawa Barat spontan menggelar aksi kumpulkan  koin sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus yang kini membelit Siti Rohayah atau nenek amih (85) asal Kabupaten Garut yang digugat secara perdata oleh anak kandung dan menantunya sebesar Rp 1,8 milyar.

Dalam aksi kepeduliannya para siswa juga menggelar doa bersama di Mesjid sekolah mereka untuk mendoakan nenek Amih dalam menjalani persidangan yang sedang terus berlangsung di Pengadilan Negeri Garut senantiasa diberikan kelancaran

Dipimpin langsung oleh guru agama di sekolah itu, ratusan siswa tampak khusu   mendoakan agar Amih siti diberikan kekuatan serta anak kandung dan menantunya segera disadarkan untuk tidak melanjutkan kasus tersebut di Pengadilan melainan menempuh jalan damai dan kekeluargaan.

“kami sangat prihatin dan menaruh simpati yang sangat besar terhadap nasib Nenek Amih yang kini di gugat Anaknya sendiri,” Kata Danisa, salah seorang pelajar saat dimintai tanggapannya oleh wartawan, Kamis (30/3/2017).

Danisa menyebutkan dirinya besama kawan-kawannya berinisiatig untuk menggalan koin peduli nenek Amih agar dapat membantu memenuhi gugatan anaknya senilai 1,8 Miliar.

“Ini mudah mudahan dapat turut membantu meingankan derita nenek Amih yang digugat hingga Rp.1,8 Miliar,” ucapnya.

Danisa menambahkan meskipun  dengan berbagai alasan gugatan yang dilakukan anak terhadap Ibunya tersebut tidak patut untuk dicontoh dan sangat disayangkan.

“Tindakan anak kandung Siti Rohayah tidak patut untuk dicontoh karena menurut ajaran islam prilaku tersebut sangat bertolak belakang dan tercela,”Tuturnya.

Para siswa akan terus melakukan penggalangan koin peduli dan jika sudah terkumpul koin tersebut rencananya akan diberikan langsung kepada Siti Rohayah di Garut Jawa Barat untuk meringankan bebannya dalam menghadapi kasus perdata tersebut.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *