INFO RAMADHAN

Garut Minim Ruang Terbuka Publik, Warga Ngabuburit Disejumlah Ruas Jalan

Gapura Ramadhan ,- Kawasan pusat Kota Kabupaten Garut saat tidak memiliki cukup banyak ruang terbuka publik yang dapat digunakan warganya untuk bermain atau beraktifitas yang menyenangkan termasuk pada bulan Ramadhan yang membutuhkan ruang untuk kegiatan ngabuburit.

Minimnya ruang publik di Kabupaten Garut diakui Bupati Rudy Gunawan, pihaknya dalam beberapa kesempatan mengatakan jika Garut dibawah kepemimpinannya bertekad utuk melakukan sejumlah terobosan termasuk penataan pusat kota Garut yang kini makin semrawut dengan PKL.

“Kita sedang membangun lokasi bagi pedagang kaki lima yang nantinya akan direlokasi dan membebaskan trotoar pusat kota dari para PKL tersebut”, Kata Rudy baru-baru ini.

Menurutnya Kabupaten Garut saat ini memang banyak dikeluhkan berbagai pihak terkait pusat kota yang masih semrawut oleh PKL, kemacetan dan jalan rusak.

“Tiga keluhan tersebut yang selama ini banyak saya terima dai berbagai pihak, pada umumnya mereka menginginkan adanya perbaikan disektor-sektor tersebut dan saya bersama dokter Helmi sudah memulai penataan tersebut seperti perbaikan infrastruktur jalan sedang terus dilakukan”. Ungkapnya.

Sementara itu sejumlah warga Garut berharap pemerintah secepatnya menyediakan ruang terbuka publik untuk memberikan ruang agar dapat beraktifitas yang nyantai dan menyenangkan.

Menurut Arman salah seorang warga Garut Kota megatakan saat ini warga Garut banyak memenuhi ruas-ruas jalan disekitar penyangga pusat kota untuk menghabiskan aktifitas dalam menunggu sore atau menjelang magrib saat bulan puasa ini.

“Lihat saja Jalan Raya Cibatu-Garut tepatnya di kawasan jalur Sawah Lega Kecamatan Sukawening dan Pangatikan, kini menjadi tempat ngabuburit atau menunggu buka puasa, kemudian jaur lintasan kereta api dikecamatan leuwigoong, kemudian jalan baru terusan bayuresmi sigobing atau  jalan profesor KH. Anwar Musaddad Banyuresmi setiap sore dipenuhi ratusan warga”Kata Arman mencontohkan

Arman menambahkan warga pusat kota juga memilih mencari ruang-ruang terbuka diuar pusat kota karena kondisi pusat kotanya yang serasa makin sempit dan penuh sesak dengan antrian kendaraan berbaur dengan PKL.

“pusat kota kita kan tidak memiliki cukup ruang yang memadai, saat ini alun-alun juga sudah sangat terbatas, jalanan seputar pusat kota sudah padat dengan antrean kendaraan hampir setiap saat belum lagi para pedagang kaki lima, sudah sangat tidak nyaman”. Paparnya.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *