INFO RAMADHAN

Timun Suri Buah Khas Ramadan Pereda Maag dan Lambung

Penjual Timun Suri mulai kebanjiran pembeli jelang buka puasa, poto JSN

Gapura Garut , – Bagi anda yang punya masalah maag atau lambung selama melaksanakan puasa Ramadan, kehadiran buah mentimun suri atau timun suri yang satu ini, bisa menjadi pereda sakit kambuhan tersebut.

Andri, salah satu penjual buah timun suri musiman yang biasa mangkal di Jalan Sudirman, kabupaten Garut, Jawa Barat mengatakan, saat musim Ramadan tiba, ia bersama rekan-rekan lainnya lebih memilih jualan buah lembut berwarna kuning cerah tersebut.

“Banyak yang nanya sebab cocok buat yang punya penyakit maag namun mereka masih ingin tetap puasa,” ujarnya saat ditemui, Senin petang, 29 Mei 2017.

Kehadiran buah mentimun suri atau timun suri atau timun betik atau barteh selama Ramadan, memberikan banyak pilihan untuk menu cuci mulut anda saat buka shaum tiba. “Apalagi jika dicampur buah kolang kaling atau buah lainnya, sangat cocok sekali buat es buah,” papar dia.

Namun, jika anda ingin merasakan sensasi makan buah dari tumbuhan semusim anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) tersebut dengan segar, Andri menyarankan agar parutan atau potongan buah timun suri, cukup dilumuri susu kental manis dan sirup manis dalam keadaan dingin. “Rasa buahnya bakal lebih dominan dibanding banyak campuran (buah),” ungkap dia.

Dibanding timun suri putih, buah timun suri kuning lebih banyak dipilih warga, selain buahnya yang tebal dan lembut di lidah, buah yang kerap menjadi ikon sekaligus komponen utama campuran minuman saat iftor Ramadan tiba ini, dirasakan lebih manis. “Mungkin rasanya ada manisnya jika dibanding yang putih,” ungkap dia.

Andri mengakui, khusus tahun ini, pasokan buah terbilang minim, sementara barang yang ada sebagian besar masih berasal dari luar daerah Garut. “Kebanyakan dari Bekasi dan Karawang,” kata dia.

Tak mengherankan, akibat besarnya biaya transportasi yang harus ditanggung pedagang, harga jualnya pun lumayan tinggi bagi konsumen. “Saya tawarkan Rp 12-15 ribu buat satu kilo, tapi harga masih bisa ditawar kok, mau beli berapa pak,” ujar dia sambil menawarkan buah dagangannya kepada calon pembeli yang datang.

Untuk itu, ditengah seretnya pasokan buah akibat tidak menentunya musim, Andri mengaku mesti mencari pasokan barang lebih jauh, sehingga biaya transportasinya pun semakin membengkak. “Kalau timun suti putih banyak di (pasar Induk) Caringin atau Kramat Djati juga, tapi kalau yang kuning (timun suri kuning) mesti dari Bekasi atau Karawang,” ungkapnya.

Yadi, salah satu konsumen timun suri mengakui salah satu khasiat buat tersebut saat menjalani puasa Ramadan, dibanding makan obat pereda maag, makan buah segar lebih mrnyehatkan. “Mungkim tidak ada efek samping ya,” ujar dia.

Selain meredakan maag, kehadiran timun suri menjadi alternatif pilihan keluarganya saat berbuka tiba. “Biasanya kan ada kolak, ada es buah pakai timur suri jadi lebih banyak pilihan saja,” kata dia.

Bagi anda yang tengah berada di Garut, Jawa Barat sekalian ingin menikmati buah segar itu, anda bisa membeli di sepanjang jalan Sudirman, Copong dengan harga yang bisa ditawar sesuai kemampuan isi kantong anda. “Saya biasa juan dari jam 09.00 sampai pukul 17.00 sebelum magrib,” ujar Andri.JSN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *