SENI HIBURAN

Festival Film PARFI 2015, Semua PARFI di Daerah Siap Berproduksi

Keterangan foto’ Shanty Susanti, Agis KDI dan Intan Afifah, jelang syuting sinetron komedi “Siti Hompimpah” produksi DPC PARFI Garut (2010). Karier Intan Afifah melaju jadi “Mojang Pinilih” Kab Garut 2014. (Foto; Yoyo Dasriyo)
Keterangan foto’
Shanty Susanti, Agis KDI dan Intan Afifah, jelang syuting sinetron komedi “Siti Hompimpah” produksi DPC PARFI Garut (2010). Karier Intan Afifah melaju jadi “Mojang Pinilih” Kab Garut 2014.
(Foto; Yoyo Dasriyo)

Oleh: Yoyo Dasriyo

ANGIN segar ditiupkan DPP PARFI, untuk membangkitkan gairah semua anggotanya dalam berkarya dan memajukan organisasi. Terbukti isyarat pergeliatan PARFI dengan program Festival Sinetron dan Film PARFI 2015 hasil produksi semua PARFI daerah, mencuat sebagai topik hangat jelang penutupan Rakernas PARFI 2014 di Puncak, Cipanas Bogor.

Antusiasme insan PARFI memberi dukungan positiff, untuk kesuksesan program ajang kerja dan kreatif insan sinetron dan film itu, sebagai bukti keberadaan PARFI di mata masyarakat. Ketua OKK DPP PARFI Eddie Riwanto didampingi Sekretaris Umum DPP PARFI Aditiya Gumai berharap, festival itu bisa berbuah tontotan bermutu dan variatif dengan memuat keragaman budaya daerah tersendiri.

Penilaian festival terbagi ke dalam dua tahapan. Dewan juri yang terdiri dari wartawan, praktisi film, produser dan artis film, memilih 5 besar dari semua peserta. Pemenang festival merupakan hasil penlaian kalangan sutradara, pakar perfilman berikut aktor dan aktris senior. “Partisipasi PARFI daerah sangat diharapkan untuk berkarya, hingga mampu memajukan anggotanya menjadi artis kreatif dan profesional” tutur Eddie Riwanto.

PARFI Pusat meyiapkan anugerah untuk yang layak dinilai sebagai Film dan Sinetron PARFI Daerah Terbaik, Pemeran Utama Pria/Wanita, Pemeran Pembantu Utama Pria/Wanita, Pemeran Anak-Anak berikut Pemeran Pendatang Pria/Wanita Terbaik. Kecuali festival, DPP PARFI pun meminta setiap PARFI daerah menggelar lomba penulisan skenario, yang memuat legenda, budaya, kehidupan tradisional serta masalah masyarakat di daerah masing-masing.

“Setiap daerah harus menilai dan memilih tiga skenario! Ketiga skenario pilihan itu akan dipilih untuk diproduksi PARFI” lanjut Eddie Riwanto. Para pemain untuk skenario pilihan, merupakan hasil casting dari para pemain yang jadi pemenang dalam lomba akting di daerahnya. PARFI Pusat sebagai kordinator produksi, akan memilih sutradara, bintang kenamaan dan kru film, yang memungkinkan bisa memblow-up format FTV ke dalam layar lebar.

“Film produksi PARFI daerah dianjurkan memuat warna daerah, termasuk penggunaan dialognya! Untuk peralatan dan dukungan dana produksi, akan dibicarakan kemudian. Saat ini kami tawarkan program” kata Aditiya Gumai yang disambut kesiapan para pimpinan PARFI daerah di seluruh Tanah Air. Terobosan baru PARFI Pusat ini, menjanjikan semangat berkarya kalangan insan PARFI daerah.

Bahkan sebelum program itu digulirkan, DPC PARFI Samarinda, Sulawesi, Jawa Timur dan DPC PARFI Garut (Jawa Barat) pernah memproduksi sinetron. Tahun 2009, Garut membuat sinetron komedi Priangan bertajuk “Siti Hompimpah”. Dalam lakon garapan H Cheppy Effendy yang dibintangi Oki KDI dan Intan Afifah itu, Rani Permata tampil sebagai bintang tamu. Sinetron komedi “Siti Hompimpah” diangkat dari cerita dan skenario karya Sekretaris DPC PARFI Garut, yang semula siap diproduksi H Rano Karno untuk PT Karnos Film-nya.  ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *