SENI HIBURAN

5 Tahun DPC PARFI Garut: Sang Pelopor PARFI Daerah di Jawa Barat

Keterangan foto Momentum penting dalam pendirian DPC PARFI Garut (30 November 2009). Aktor film Ray Sahetapy menyalami Rani Permata Diky Chandra, yang dilantik sebagai Ketua PARFI Korda Garut. (Foto: Humas Parfi Korda Garut)
Keterangan foto
Momentum penting dalam pendirian DPC PARFI Garut (30 November 2009). Aktor film Ray Sahetapy menyalami Rani Permata Diky Chandra, yang dilantik sebagai Ketua PARFI Korda Garut.
(Foto: Humas Parfi Korda Garut)

5 Tahun DPC PARFI Garut: Bagian  1

Oleh: Yoyo Dasriyo

HARI ini lima tahun silam, Garut lahir sebagai pelopor pendirian PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) di Jawa Barat. Sebuah organisasi insan film daerah, yang kemudian bernama DPC PARFI. Pada 30 November 2009 di Taman Air Sabda Alam Cipanas Garut, malam itu aktor film Ray Sahetapy mewakili Hj Jenny Rachman (Ketua Umum PB PARFI), melantik Rani Permata Diky Chandra sebagai Ketua PARFI Korda Garut, berikut jajaran pengurus lainnya.

“Apapun yang terjadi dengan DPC PARFI Garut sekarang, namun Garut jadi historis dalam sejarah kelahiran organisasi artis film daerah lainnya di Jawa Barat! Historis membanggakan yang akan dikenang sepanjang sejarah PARFI daerah di Jawa Barat ” ungkap Sekretaris DPD PARFI Jawa Barat, Jef Elvakoeswara dalam perjumpaan di sela Rakernas PARFI di Puncak, Bogor, belum lama ini.

Pendirian DPC PARFI Garut, sekaligus membasahkan lagi riwayat panjang tentang perjalanan perfilman nasional masa lampau. Sejak putaran tahun 1961, Garut dinilai banyak berperan dalam kelangsungan wajah perfilman negeri ini, dengan kegiatan syuting film yang mengalir ke daerah Garut. Kondisi itu dikuatkan lagi dengan munculnya (alm) R Husen, yang dikenal sebagai juru kamera film kawakan dalam kejayaan NV “Perfini” pimpinan (alm) H Usmar Ismail.

“Sudah sepantasnya, Garut jadi pelopor pendirian lembaga DPC PARFI di Jawa Barat,karena Garut memiliki historis penting dalam perfilman nasional” kata Eka Gandara Wk, mantan Ketua DPD PARFI Jabar dalam kesempatan terpisah. Di luar nama kameraman film itu, Garut pun nyaris tidak pernah surut membidani kelahiran deretan aktor dan artis film kenamaan, yang  berkapasitas bukan bintang semusim seperti di era sinetron..

Pendirian DPC PARFI Garut, memang amat strategis. Tidak hanya karena berlatar kekuatan historis, namun kelahiran organisasi profesi insan film itu seiring sukses kebangkitan kedua perfilman nasional, dan tampilnya R Diky Candranegara sebagai Wakil Bupati Garut. Ketiga aspek berharga itu, jadi kesatuan ruh dalam napas kelangsungan PARFI Garut. Kepengurusan awal dengan formasi Rani Permata Diky Chandra (ketua), Yoyo Dasriyo (sekretaris) dan H Cheppy Effendy (bendahara), sebenarnya jadi puncak  perjalanan panjang dari insan film daerah ini.

Tentu, karena DPC PARFI Garut merintis pendiriannya dari komunitas film bernama HISDRAFI (Himpunan Seniman Drama & Film) tahun 1986, yang dipimpin (alm) H Arman Effendy. Namun Ketua Umum PB PARFI, (alm) H Ratno Timoer, tidak bisa membenarkan pendirian HISDRAFI dalam payung PARFI. Apapun rintangannya, semangat pegiat film Garut tak pernah surut. Bahkan, HISDRAFI pernah tampil memproduksi tiga film non komersial berjudul, “Dewi Sang Prajurit”, “Senyum Syania” dan “Bulan Yang Mulia”.

Ketiga produksi itu diwarnai bintang tamu, (alm) Jack Maland, Alvian, Hera Gretha dan Yessy Gasela. Pamor HISDRAFI lalu memudar, ketika semua pengurus dan anggotanya sibuk mendukung film “Bendi Keramat”, “Tragedi Bagendit”, dan banyak sinetron TVRI Pusat, yang mengalir deras ke Garut. Setelah HISDRAFI beku selama 23 tahun, insan film daerah Garut seolah mendapat pengakuan dan kehormatan untuk mendirikan DPC PARFI Garut.

Di awal pendiriannya, jumlah anggota PARFI Garut berkekuatan 100 orang. Itu jadi kebanggaan PARFI Jawa Barat. Terlebih, karena pelopor PARFI Korda ini memproduksi sinetron “Siti Hompimpah”, yang membintangkan Oki KDI, Agis KDI, Intan Afifah, serta Rani Permata sebagai bintang tamu. Di balik kelahiran DPC PARFI Garut, peranserta Diky Chandra semasa jadi Wakil Bupati Garut,begitu besar dalam menyuburkan lagi kegiatan perfilman di daerah ini. Dalam waktu relaif singkat, Garut pun mampu memanjangkan riwayatnya di percaturan perfilman nasional dan film televisi. ***

( Bersambung )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *