SENI HIBURAN

“Top Drummer Rock” Masa Kini: Doa Mama Untuk Ikmal Tobing

Potret kenangan lawas di depan studio “Jackson Record’ Jakarta, 1981. Dari kiri: Adhe Novi pengarah musik TVRI Pusat:, Ebiet G Ade, Yoyo Dasriyo, (alm) Billy J Budiarjo dan Jelly Tobing. (Dokumentasi Yodaz)
Potret kenangan lawas di depan studio “Jackson Record’ Jakarta, 1981. Dari kiri: Adhe Novi pengarah musik TVRI Pusat:, Ebiet G Ade, Yoyo Dasriyo, (alm) Billy J Budiarjo dan Jelly Tobing.
(Dokumentasi Yodaz)

“Top Drummer Rock” Masa Kini: Bagian (2)

Oleh Yoyo Dasriyo

WAJAH Jelly Tobing berbunga-bunga. Tawa lepasnya seringkali memecah di ruangan tamu rumahnya. Suasana keakraban hari-hari kemarin, siang itu masih menguat dalam perjumpaan, saat bertutur tentang laju karier anaknya. “Baru gabung saja, Ikmal sudah dibawa tour-show ke lima kota” Lagi-lagi Jelly Tobing tertawa bangga. Kebanggaan seorang ayah, yang tiada ternilai. Di luar dugaannya, jika anak lelaki yang menggemari permainan stick drum itu, kini tampil sebagai drummer rock, menapaki kehebatan ayahnya.

Kesungguhan Ikmal kecil, rupanya sangat besar! Kesukaan bermain drum, tak cuma sekadar iseng. Ikmal melatih kemampuannya. Menggali potensi yang dimilikinya. Seringkali pula Ikmal kecil mengintip Jelly, ketika sang ayah main drum. Karenanya, Jelly Tobing bertutur: “Ikmal main drum itu lebih ke otodidak! Dia banyak menampilkan kreasi sendiri. Saya tidak sepenuhnya menempa dia. Hanya ngasih pengarahan teknis. Saya justru lebih menekankan pada pembinaan moral..!” cerita Jelly kemudian.

Tak banyak orang tahu. Ketekunan Ikmal bermain drum, pernah membuat Jelly Tobing tertegun. Suatu hari saat pulang ke rumah, bunyi tabuhan drum yang dinamis dan energik, terdengar membahana dari ruangan rumah itu. Seketika Jelly Tobing terdiam penuh tanya. Pasalnya, tabuhan drum itu amat mengental dengan metoda yang dimilikinya. “Saya benar-benar ‘nggak tahu, kalau Si Ikmal yang lagi main drum itu!” Jelly Tobing tertawa.

“Ma.., siapa yang main drum?” tanya keheranan Jelly ke isterinya, sebelum masuk ke dalam rumahnya. Uce Anwar – isteri Jelly, hanya menjawab singkat. “Yaaa.., anak kamu-lah..!” Jelly menirukan lagi jawaban Uce. Drummer rock legendaris Indonesia ini tersentak. Kaget bergalau bangga menjemputnya. Bergegas saja masuk ke dalam rumah. “Saya langsung peluk dia! Saya bilang sama Ikmal, kamu bakal jadi drummer hebat..” cerita Jelly bersuka hati. Sejak itu Jelly Tobing menaruh perhatian besar untuk kelangsungan karier anaknya.

Seolah tiada habis Ikmal diingatkannya, agar jika nanti jadi drummer jangan pernah sombong. Harus tetap hormat kepada mereka yang lebih tua. Terlebih, kepada kawan-kawan ayahnya. Jelly yang selama ini dikenal akrab, familiar, rendah hati dan hangat dalam berbincang, mewariskan itu untuk Ikmal. Drummer muda ini diharapkannya, jangan cuma hebat di pentas musik, tetapi juga terpuji dalam tingkah kesehariannya.

Pernahkah Jelly berangan-angan agar anaknya jadi seorang drummer rock? Jelly tertawa. Pertanyaan ini mengusik sang drummer kelas wahid, untuk menerawang dan tersenyum. Pikirannya kembali mengembara ke alam kenangan lama, saat dirinya berjaya di pentas musik rock yang sarat sensasional. Suatu saat di balik atraksi solo drumming 8 jam non-stop di Ancol tahun 1988, rupanya Ikmal pun turut menyaksikan di dalam kandungan ibunya.

Dengan penuh kebanggaan dan kekaguman, saat itu diam-diam Uce Anwar mengelus-elus perutnya, yang baru menginjak hitungan usia kehamilan empat bulan. Kepada Ikmal yang masih berproses dalam kandungan itu, sang mama bertutur sendiri: “Nak.., lihat papamu lagi main drum itu! Mama doakan, semoga kalau kamu sudah besar nanti, bisa hebat seperti papamu ya..!” Jelly Tobing menirukan kembali harapan dan doa lirih isterinya.

“Alhamdulillah.., Allah mengabulkan doa itu! ‘Si Ikmal Tobing’ benar-benar jadi penerus karier saya” Jelly Tobing tertawa bangga. Benar, di usia kandungan empat bulan, merupakan saat yang ideal bagi sang jabang bayi untuk disirami doa tulus dari kedua orangtuanya. Saat itu, jabang bayi tengah berproses untuk mendapat suratan hidupnya. Terbukti, doa sang mama untuk Ikmal di dalam kandungan perutnya itu, kini menjelma kenyataan. ***

(Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *