SENI HIBURAN

“Top Drummer Rock” Masa Kini: Berpacu Meninggikan Jam Terbang

Kebanggaan tersendiri bagi Ikmal Tobing, tampil bersama Jelly Tobing. Ayah dan anak bersatu di pentas musik rock. (Dokumentasi Jelly Tobing)
Kebanggaan tersendiri bagi Ikmal Tobing, tampil bersama Jelly Tobing. Ayah dan anak bersatu di pentas musik rock.
(Dokumentasi Jelly Tobing)

“Top Drummer Rock” Masa Kini: Bagian (3) Selesai

Oleh Yoyo Dasriyo

KETIKA kemampuan Ikmal dianggap layak diorbitkan, Jelly lalu meminta Achmad Dhani untuk menilainya. Di sebuah acara kenalannya, Ikmal unjuk kebolehan bermain drum. Di situ pula, Achmad Dhani mencermatinya. “Tapi waktu itu Dhani mendengar permainan Ikmal, sambil main bilyard lho!.Habis billyard itu, Dhani ngomong sama saya dalam bahasa Jawa. Malah dia masih manggil saya dengan sebutan Om! Dia bilang, mau ‘ngambil’ Ikmal untuk band-nya. Saya bilang, monggo! Silakan saja… ” cerita Jelly Tobing.

Ikmal Tobing yang pernah merintis karier dalam group “Portal & Flip”, membuka sejarah profesionalnya sebagai sosok drummer “The Rock”. Kecuali tampil di pentas musik Achmad Dhani, Ikmal pun dilibatkannya dalam proyek rekaman album Mulan Jameela. Sungguhpun begitu, Jelly tiada bosan meminta Ikmal untuk terus meningkatkan kemampuannya. “Saya selalu bilang sama Ikmal, kamu harus latihan, latihan, dan…latihan!” katanya sungguh–sungguh.

Jelly menilai latihan yang terjadwal, sangat penting untuk seorang drummer. Tanpa rutinitas latihan, pemain drum akan kaku. Jelly pun menekankan tentang pentingnya menjaga kondisi fisik. “Fisik seorang pemain drum, harus terjaga! Tidak boleh loyo. Stamina dia harus selalu tampil prima” katanya tegas. Banyak lagi nasihat lainnya untuk Ikmal, termasuk tentang kerajinan memainkan stick drums bertempo lambat.

Menurut Jelly, seorang drummer rock harus memiliki pula kemampuan memainkan drum berirama slow. “Kegunaannya penting untuk menjaga dan mengatur emosi!” katanya. Ikmal Tobing yang mengidolai ayahnya sebagai drummer rock nomer wahid di negeri ini, menuruti nasihat papanya. Apa yang masih kurang dari diri Ikmal Tobing? Sang papa menjawabnya amat diplomatis. “Jam terbang…!” sahutnya mantap. Jelly Tobing kembali tertawa.

Tentu saja, karena karier Ikmal masih berproses. Jam terbangnya belum setara dengan ayahnya. Walau begitu Jelly optimis, Ikmal menjanjikan prospek karier yang membanggakan. Ikmal Tobing akan lahir sebagai drummer rock Indonesia yang hebat. Tak kalah hebat dari ayahnya. Namun, Jelly selalu mengingatkan Ikmal agar mampu punya grup band sendiri. Mampu juga mencipta lagu sendiri. “Saya bersyukur dan bangga, ternyata Ikmal punya kemampuan bikin lagu. Sekarang sudah ada beberapa karya lagunya” Jelly berpromosi.

Tetapi di balik pamor Ikmal Tobing yang mulai berkilat di pentas musik rock kekinian, Jelly menyayangkan bidang studinya yang harus tertunda. Ikmal yang pernah memantapkan kemampuan permainan drumnya di IMI (Institut Musisi Indonesia), belum bisa lagi melanjutkan kuliahnya. “Apa boleh buat, waktu ‘Si Ikmal’ banyak tersita kesibukan kariernya..” Jelly Tobing terdiam.

Boleh jadi, penundaan studi seumpama tumbal untuk kesuksesan karier Ikmal. Itu memang pengorbanan, di balik reputasi Ikmal Tobing yang secepat itu dikenal sebagai drummer “The Rock Indonesia”, dengan tampilan ala punk dan mode rambut mohikan! Namun Jelly Tobing masih berbesar hati, suatu hari Ikmal bisa kembali menekuni studinya. Selamat datang di pentas musik rock Indonesia, Jelly Tobing yunior! Pacu terus prestasimu, Ikmal Tobing! ***

(Habis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *