PROFIL SENI HIBURAN

Belva, Tandang Berladang Di Musik Pop

Belva, sosok pendatang anyar potensial yang tandang di kancan penyanyi pop masa kini. Rekaman awalnya bersama musisi Ben Pamungkas, menarik untuk disimak. (Foto Istimewa)
Belva, sosok pendatang anyar potensial yang tandang di kancan penyanyi pop masa kini. Rekaman awalnya bersama musisi Ben Pamungkas, menarik untuk disimak.
(Foto Istimewa)

Gapura Seleberita,- Kehangatan kancah rekaman artis penyanyi pop negeri ini, digairahkan lagi dengan kehadiran Belva. Seorang gadis belia berparas fotogenic, yang berpotensi memanjangkan daftar penyanyi idola remaja masa kini.

Sang gadis semata wayang dari pasangan keluarga Achdon Sese dan Luna Viesti Yuwanti ini, sebenarnya bernama lengkap cukup komersial, Atadila Belva Ganya, namun kedua orangtua dan anak gadisnya lebih memilih mempopulerkan Belva.

Tak ada godaan untuk mencuatkan nama Atadila. Sebuah nama yang mirip dengan “mega bintang” (alm) Nike Ardillla. Pilihan yang layak dihargai, karena kemiripan nama pendatang dengan kemasyhuran seseorang, tak selalu menguntungkan jalan kariernya. Bahkan sebaliknya, akan selalu dipersaingkan dengan reputasi bintang sebelumnya.

Walau begitu, bukan tanpa perhitungan kalau Belva mengayun langkah berladang di dunia rekaman musik pop Indonesia.

Tentu saja, karena Belva bukan sembarang pendatang, yang hadir tanpa kekuatan. Di balik figur keremajaannya, diam-diam Belva pernah melintasi proses pematangan bakat nyanyinya di sekolah vokal Purwatjaraka. Di balik itu, siswi Al-Alzhar 12 Cikarang, Bekasi ini, menguasai permainan alat musik piano, menulis puisi, dan cerita pendek.

Kesatuan kekuatan itu, melatari kemampuan Belva untuk menciptakan tiga lagu sendiri dalam album rekamannya seperti lagu “Senyumlah Bunda”, Jendela Dunia” dan “Bilakah Kan Datang”.

Tetapi lagu yang dipertaruhkan dalam album perdananya bertajuk “Love My Life” dan “JJC” (Jalan Jalan Cinta”) karya Ben Pamungkas, yang sekaligus sebagai penata musik rekamannya. Kemasan album rekaman Belva cukup prospektif untuk bicara di kancah pendatang. Terlebih, karena program rekamannya dikerjakan penuh kesungguhan dan keapikan. Bukan proyek rekaman asal-cepat selesai. ”Dihitung dari persiapan awal, termasuk latihan hingga peluncuran album rekamannya mencapai satu tahun! Saya ingin menghasilkan karya terbaik” ungkap Ben Pamungkas.

Dalam percakapan sekilas via telepon, Senin (2/2/2015) kemarin, musisi asal Yogyakarta yang berpengalaman menangani proses rekaman itu, mengaku mengerjakan 7 (buah) lagu ciptaannya untuk Belva, termasuk lagu “Kau Dia Dan Mereka”. Sungguhpun begitu, Ben Pamungkas tidak mau berandai-andai tentang sukses album rekaman Belva. “Sukses itu sifatnya ghoib! Yang penting saya berkarya sebaik mungkin, dan berusaha mengejarnya. Banyak faktor yang tidak diduga dari sebuah kesuksesan…” ungkapnya merendah.

Benar, sukses memang misteri. Tak bisa dibaca sesorang. Tidak bisa pula dihitung secara matematis. Namun keberadaan Belva, agaknya memiliki kans untuk memecah misteri itu. Dibuktikan lagi dengan album rekaman pop perdananya. Selamat tandang dara manis pengagum Raisa! Sukses Belva hanya tinggal menunggu waktu. Sama dengan judul lagunya “Bilakah Kan Datang”. Saat sukses datang, bermakna Belva bisa membuka “Jendela Dunia” baru, hingga terpenuhi harapan “Senyumlah Bunda” untuk Ny Luna Viesti Yuwanti, serta untuk kelangsungan musik pop negeri ini *** Yodaz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *