SENI HIBURAN

Gairah lagi, Syuting Film Di Garut

Fitri Ayu dan Yoyo Dasriyo, berlatar Agnes pencatat adegan, jelang syuting FTV “Hidayah Untuk Suami” garapan Dean Gunawan di Tarogong, Kaler, Kab Garut. (Foto: Densrock)
Fitri Ayu dan Yoyo Dasriyo, berlatar Agnes pencatat adegan, jelang syuting FTV “Hidayah Untuk Suami” garapan Dean Gunawan di Tarogong, Kaler, Kab Garut. (Foto: Densrock)

Gapura Seleberita. Kawasan Kabupaten Garut, kini dihangatkan lagi dengan kegiatan produksi film layar lebar dan film televisi. Sebuah indikasi positif yang mendukung pemanjangan historis Garut, sebagai daerah tujuan syuting perfilman sejak masa lampau.

Serampung FTV “Hidayah Untuk Suami” yang disutradarai Dean Gunawan, terkabar sebuah produksi film bertajuk “Gelas-Gelas Kaca” tengah digarap di Cijoho, Desa Sindanglaya, Kecamatan Karangpawitan, Garut, dengan membintangkan Nia Daniaty dan Roy Marten.

Judul lakon itu nyanyian pop “Gelas-Gelas Kaca” karya (alm) Rinto Harahap, yang melejitkan reputasi Nia Daniaty era 1980-an. Kegiatan syuting filmnya, bertepatan dengan hari penghabisan syuting FTV “Hidayah Untuk Suami”.

“Saya belum mendapat kejelasan informasi tentang produksi itu. Padahal, mestinya PARFI Garut sudah menerima kabar kegiatan syuting, yang pengambilan gambarnya dilakukan di kawasan Garut” ungkap Seksi Humas DPC PARFI Garut, Pendi Famela kepada Gapura Indonesia.

Produser “Bintang Sinema Indonesia” Doddy Suhendar di Jakarta, yang dihubungi via telepon, mengaku kaget. Pihaknya sejak tahun lalu pernah memprogramkan pembuatan film “Gelas-Gelas Kaca”. “Ah yang bener..? Judulnya sama ‘Gelas-Gelas Kaca’ ya! Tapi, yang syuting di Garut itu bukan produksi saya” ungkap Doddy Suhendar, yang masih belum menggelar produksi filmnya. Kesamaan judul dengan bangunan lakon berbeda, selama ini lazim terjadi, seperti juga FTV “Stasiun Cinta” tayangan sebuah televisi swasta.

“Saya sudah usulkan ke sutradaranya, agar mengganti judul itu! Sebelumnya, kami tidak pernah tahu kalau ada produksi lain, yang memilih judul ‘Stasiun Cinta’ juga” kata produser pelaksana “Mandiri Sinema Intercine” Ajang Hermawan, yang memproduksi FTV “Stasiun Cinta” berbintangkan Reza Pahlevi dan Ayu Pratiwi di Garut. Terlepas dari kesamaan judul, Pendi Famela meminta kalangan pembuat film yang berlokasi syuting di Garut, agar memberdayakan keberadaan PARFI setempat.

“PARFI Garut akan memberikan rekomendasi syuting di daerah, dan membantu kelancaran produksinya. Syukur kalau produksi itu bisa melibatkan para pemain asal Garut, yang selama ini biasa mendukung syuting film” kata Pendi Famela. Ketiadaan informasi ke PARFI Garut, dimungkinkan karena keberadaan PARFI Garut masih belum banyak dikenal kalangan pegiat film. Karenanya, Ketua DPC PARFI Garut Hj Diah Kurniasari, akan menjalin kemitraan dengan Polres Garut untuk mengeluarkan surat izin syuting, berdasarkan rekomendasi dari PARFI setempat.

Langkah yang pantas dihargai ditunjukan PT Sakti Film, dengan meminta surat rekomendasi dari PARFI Garut, berkait program produksi film layar lebar di kawasan Garut Selatan. “Insya Allah, kami selalu siap mendukung dan membantu kelancaran syuting produksi perfilman di Garut” tandas Hj Diah Kurniasari, yang juga isteri Bupati Kab Garut, H Rudy Gunawan SH.***Yodaz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *