SENI HIBURAN

Reza Pahlevi Ketagihan Syuting di Garut

Memet Asgar dan Reza Pahlevi, saling pamer batu cincin di lokasi syuting film televisi “Hidayah Untuk Suami” di Babakan Kaler, Tarogong. Garut. (Foto: Yodaz)
Memet Asgar dan Reza Pahlevi, saling pamer batu cincin di lokasi syuting film televisi “Hidayah Untuk Suami” di Babakan Kaler, Tarogong. Garut.
(Foto: Yodaz)

Gapura Selebrita,-  Senja cerah di kawasan Citiis, Garut, Reza Pahlevi berlari kecil dari sebuah villa, memburu Rani Permata, yang tengah mengawal syuting FTV “Hidayah Untuk Suami”.

“Teeeh…, ajakin saya lagi dong syuting di Garut! Perut kenyang. Makanan enak. Batu cincin banyaaak…” seru pemeran antagonis itu sambil tertawa. Rani Pemata Diky Chandra yang akrab disebut “Teteh” itu pun tertawa nyaring, membiarkan tingkah sang aktor film televisi yang berbunga-bunga, sambil memamerkan batu cincinnya.

“Insya Allah, doakan saja biar kita bisa cepat syuting lagi di Garut” sambut Rani yang berkapasitas produser pelaksana. Di luar pemeranan tokoh “Bahar” yang berangasan dan mencampakkan kesetiaan “Rasih” (Fitri Ayu) isterinya dalam lakon televesi itu, Reza Pahlevi memang berpenampilan simpatik. Akrab, luwes dan rendah hati dalam bergaul. Untuk keduakalinya, Reza Pahlevi tampil di Garut, selepas berperan utama dalam FTV “Stasiun Cinta” karya Wawan Hermawan (2011). Waktu itu, Reza dibintangkan mendampingi Ayu Pratiwi.

”Dulu pemeran isteri saya, Ayu Pratiwi! Eh sekarang Fitri Ayu…Dua-duanya kebetulan punya nama Ayu!” Reza Pahlevi tertawa. Di lokasi syuting,banyak simpatisan Reza mengirim makanan spesifik Garut, seperti Bastadom (baso tahu domba) dan pisang Arab. “Makanan seperti itu ‘nggak ada di Jakarta. Cuma ada di sini. Di Garut..” katanya. Seketika saja Reza tergoda membuka usaha kuliner di Jakarta, dan menjajagi kemungkinan pengadaan Bastadom dan Pisang Arab.

“Bener rasanya enak…! Saya baru nemu makanan kayak gini” katanya lagi sambil memamerkan kemasan Bastadom. Lalu membincang teknis pengadaan makanan itu dengan Agus Ruhiat, yang selama ini dikenal sebagai penjual Bastadom di Jl Papandayan Garut. Di sela kesibukan syuting, Reza menyempatkan bertandang ke beberapa lokasi diperkotaan Garut, untuk membeli oleh-oleh.

“Saya jadi ketagihan syuting di Garut, meskipun malam hari dinginnya minta ampun… Dulu aja saya kedinginan di stasiun Cibatu” kenang Reza. Malam itu tergelar syuting penghabisan FTV “Stasiun Cinta”, yang harus selesai semalam suntuk di lokasi stasiun kereta api. Banyak film layar lebar dan film televisi, kini membintangkan Reza Pahlevi. Bermacam peran kekerasan dilakoninya dengan kesungguhan totalitas aktingnya.

“Saya pernah jatuh dari sling di lokasi syuting, sampai kaki saya patah! Sedikit lagi syuting mau selesai, eh sling tiba-tiba putus! Sejak itu, saya nggak mau lagi syuting pake sling. Nggak deh…” katanya kemudian sambil menunjukkan bekas luka di kakinya. Dalam produksi lainnya, Rani Permata tak menutup kemungkinan untuk membawa lagi Reza Pahlevi ke Garut. “Reza itu orangnya enak! Familiar. Meski sudah jadi bintang, Reza orangnya tidak macem-macem…” kata Rani Permata, membiarkan Reza berlalu dari halaman vila itu. ***Yodaz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *