SENI HIBURAN

Seniman Kota Banjar Keluhkan Kurangnya Perhatian Pemerintah Kota

Gapura Kota Banjar ,- Para pelaku seni khususnya musisi Rock dan Dangdut di kota Banjar, mengeluhkan kurangnya mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia ( PAMMI) Kota Banjar H Maman Suryaman menyampaikan keluhan para seniman Kota Banjar  yang merasa kurang mendapatkan perhatian serius dapi pihak pemeritah.

“Beberapa grup dangdut yang ada di kota Banjar sampai saat ini belum pernah sekalipun mendapat bantuan maupun fasilitas dari pemerintah kota Banjar sebagai wujud perhatiannya terhadap seniman yang ada”. Kata Maman,  Selasa (9/6/2-15).

Menurutnya, berdasarkan laporan dari para anggota PAMMI Kota Banjar, hingga saat ini pihaknya  belum pernah sedikit pun dapat bantuan, padahal PAMMI di kabupaten Kota yang lain selalu mendapatkan suport yang besar dari pemerintahnya.

“Terus terang kami iri dengan kota maupun kabupaten lain yang pemerintahnya selalu mendukung kepada para musisi atau pelaku seni,”Ungkapnya.

Maman menambahkan, selain dapat menghibur masyarakat, seni juga dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah. Tidak hanya itu, para seniman pun dapat berdak’wah melalui seni.

“Sebagai seniman, kami juga dapat memberikan kontribusi yang positif untuk Pemkot Banjar,”imbuhnya.

Hal yang sama pun diucapkan Edi Kuncay (33) selaku pemilik grup dangdut Bispak. Menurutnya banyak musisi-musisi asli kota Banjar yang kini sukses di Jakarta. Bahkan tidak lama lagi grup Dangdut asal kota Banjar Zupen pun akan tampil di salahsatu acara televisi nasional. Tentunya hal ini dapat mengharumkan nama Kota Banjar di tingkat nasional.

“Walaupun minim perhatian dari Pemkot Banjar, namun para musisi Banjar bisa sukses di luar,”bangganya.

Trisna selaku musisi metal dari kota Banjar mengatakan, seharusnya pemerintah kota Banjar memperhatikan, mengakomodir, dan menampung para musisi. Menurutnya karena para musisi Banjar banyak yang berpotensi baik dari musisi dangdut maupun musisi Rock.

“Sudah saatnya pemerintah lebih memperhatikan para pelaku seni di kota banjar, banyak yg berpotensi mengharumkan kota banjar, dan ini harus segera di akomodir dan di perhatikan,”ujarnya.

Trisna menambahkan, pemerintah memperhatikan kepada para musisi harus jelas dan adil serta merata dengan fasilitasnya. Seperti membangun gedung kesenian, lebih perbanyak kegiatan seni baik tradisional maupun modern, sehingga seni di Kota Banjar tidak akan mati.

“Mau seni apapun, musik apapun, kegiatan seni apapun yang berpotensi mengharumkan kota banjar dalam hal positif memang harus didukung, terlebih ketika seni tersebut mampu menjadi icon bagi kota banjar,”imbuhnya.

Sementara itu Aco Karso selaku Kasi Kesenian dan Film di Bidang Kebudayaan Kota Banjar membantah jika pemerintah kota Banjar tidak memperhatikan kepada Seniman. Menurutnya jika para seniman ingin mendapat bantuan dari pemkot, ia mempersilahkan kepada setiap grup seni untuk mengajukan provosal ke pihak kesos melalui bidang Kebudayaan.

“Proposal ini pun diajukannya setahun ke belakang, misalnya jika mengajukan pada tahun 2015, nanti bisa cair tahun 2016,”ujarnya.

Aco menambahkan, sebelum provosal masuk ke pihak kesos, pihak kebudayaan khususnya bagian kesenian nantinya akan memverifikasi grup mana saja yang layak atau tidak layak mendapat bantuan. Jika tidak sesuai SPJ nya dengan provosal, maka grup tersebut tidak layak mendapat bantuan, dan jika sesuai SPJ nya dengan provosal maka grup tersebut layak mendapatkannya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *