SENI HIBURAN

Peserta Banjar Otomotif Party Keluhkan Cuaca Panas Menyengat

Banjar Otomotif Party, berlangsung di Sport Center Langensari, foto Hermanto
Banjar Otomotif Party, berlangsung di Sport Center Langensari, foto Hermanto

Gapura Kota Banjar , – Para peserta Banjar Otomotif Party 11 yang digelar di areal Sport Centre Langensari Kota Banjar, mengeluhkan panasnya cuaca dikawasan tersebut. Keluhan tersebut kebanyakan datang dari para  peserta kontes modifikasi mobil. Cuaca panas menyengat diperkirakan tembus hingga 40 derajat celcius.

Dengan panas yang cukup menyengat, para peserta khawatir cat mobil yang dilombakan menjadi rusak. Seperti yang diutarakan Umar (43) peserta dari Kuningan. Menurutnya, event tahunan tersebut memang meriah, terutama di paddoc modifikasi mobil kontes.

“Acaranya memang bagus, namun sayang fasilitas yang diberikan masih minim, tidak seperti tahun sebelumnya. Hal ini pun ditambah cuaca yang sangat panas sehingga khawatir cat mobil menjadi rusak,”Ungkapnya

M Iqbal salah  satu kontestan modifikasi mobil lainnya asal Tasikmalaya juga menyampaikan keluhan yang sama,  menurutnya, tenda untuk kontes modifikasi mobil seharusnya lebih besar, karena tempatnya di out door.

“Idealnya sih kontes seperti ini di in door, saya hanya saran saja, jika di out door  seharusnya tenda diperbesar, apalagi kini cuaca sangat panas, selain itu jika hujan turun pun kita bakal kerepotan,”katanya.

Salah satu juri modifikasi mobil kontes, Endri Kohatman asal Jakarta menuturkan, bahwa dirinya menilai ada beberapa kategori penilaian yang butuh flat tempat. Sehingga, apabila dilakukan di out door ini akan ada selisih saat Demlo.

“Menurut saya sih memang kurang ideal, karena dalam kategori Demplo, kita butuh tempat yang flat. Apabila di aspal, jadi ada perbedaan sendiri, posisi aspal yang tidak rata. Saya pun khawatir jika hujan turun, mobil harus di cuci dan di poles kembali saat masuk skrut,”ujarnya.

Meski demikian, dirinya menilai ini boleh dikatakan unik. Karena menurutnya, terlihat dari antusias para peserta yang cukup membludak.

“Sering saya jadi juri modifikasi kontes. Tapi tidak seramai ini. Kalau di daerah lain, pesertanya pasti datang dari daerah itu sendiri. Karena mungkin Banjar daerah perbatasan, sehingga pesertanya pun datang dari mana-mana, meski repot, cape karena panas, namun saya tetap semangat,” pungkasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *