SENI HIBURAN

Nyaris Punah, Seni Tradisi “Tutunggulan” Purwakarta Kembali Dimainkan Sambut Hari Ibu

Kaum Ibu di Purwakarta sambut gembira hari Ibu dengan Seni Tradisi Tutunggulan, foto Alex

Gapura Purwakarta , – Dalam rangka memperingati Hari Ibu, sekelompok ibu rumah tangga di Kampung Ciseureuh Desa Mekar Jaya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, Kamis (21/12) memainkan seni budaya Tutunggulan warisan nenek moyang yang nyaris punah tergerus modernisasi.

Seni budaya Tutunggulan ini merupakan tradisi nenek moyang secara turun temurun, dengan memadukan keselarasan suara pukulan Alu dan Lisung yang biasa digunakan untuk menumbuk padi.

Wasmah salah seorang pemain seni budaya Tutunggulan mengatakan, tradisi seni budaya Tutunggulan ini biasanya dimainkan saat ada acara hajatan, ruatan dan panen.

“Biasanya alat seni budaya Tutunggulan ini dimainkan 8 orang pemain, tergantung ukuran panjang Lisung yang akan dimainkan, namun tradisi seni budaya ini nyaris punah karena tergerus modernisasi” jelas Wasmah usai memainkan seni budaya Tutunggulan di halaman rumah warga setempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta Ir H Agus R Suherlan MM merasa bangga menanggapi masih bertahannya seni budaya tradisional Tutunggulan yang dimainkan sekelompok ibu rumah tangga.

“Semua pemain seni budaya Tutunggulan ini, juga bagian dari kelompok tani binaannya” ungkap Agus di sela sela pertunjukan seni budaya Tutunggulan.

Di tengah banjirnya teknologi modernisasi, kelompok ibu rumah tangga di kampung ini masih mau menpertahankan seni budaya tradisional warisan nenek moyang.

Agus R Suherlan menambahkan, Tutunggulan sendiri adalah tradisi yang biasa dilakukan masyarakat pedesaan, khususnya kaum ibu untuk mengolah gabah, dari mulai geugeutan, gedengan, hingga menjadi beras yang siap di tanak.

“Diharapkan seni budaya Tutunggulan ini akan tetap lestari” pungkas Agus menutup obrolannya.***Alex

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *