SOSIAL POLITIK

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Himbau Warga untuk Berhemat Air Bersih

heli Budiman

Gapura Garut,- Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan pemerintah Kabupaten Garut telah mepersiapkan berbagai langkah antisipasi terkait kekeringan lahan sawah dan krisis air bersih akibat musim kemarau.

“Kita telah memfungsikan berbgai faslitas yang dimilik oleh pemkab Garut,diantranya dengan mengoptimalkan PDAM di berbagai wilayah yang rawan kekeringan,dengan menyuplai air bersih untuk keperluan minum warga berikut dengan faslitas tangki untuk menampung air bersih tersebut”. Kata Helmi kepada sejumlah wartawan.

Menurutnya, wilayah yang menjadi prioritas pemerintah dalam mendistribusikan bantuan air bersih tersebut berada di enam kecamatan Kawasan Garut utara dan daerah terparah dilanda kekeringan diantranya kecamatan Cibatu dan Selaawi.

“ pemerintah akan terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap daerah daerah yang mengalami kekeringan atau krisis air bersih tersebut, mudah-mudahan saja musim kemarau cepat berlalu”. Ungkapnya.

Helmi menghimbau kepada masyarakat untuk dapat menghemat air yang ada , mengingat menipisnya persediaan air bersih saat ini mulai terasa diberbagai daerah secara merata.

“ini akibat minimnya sumber mata air yang dimiliki Kabupaten Garut saat ini , saya juga menghimbau agar warga masyrakat dimanapun diwilayah Kabupaten Garut untuk melakukan upaya penghijauan dan pemeliharaan terhadap tanaman tanaman keras agar ketersediaan air yang ada masih tetap terjaga”. Imbaunya.

Diberitakan sebelumnya, terkait sumber mata air, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan (SDAP) telah menganggarkan dana dari APBD lebih dari 2 miliar rupiah untuk keperluan mengamankan 12 titik mata air yang rawan beralih fungsi pada 2014 ini.

Mata air di 12 titik tersebut tersebar sebagian besar berada dilahan milik warga, sehingga jika tidak dilakukan pengamanan dengan mebelinya akan sangat mudah beralih fungsi sesaui dengan kebutuhan pemilik lahan sehingga mata air tersebut menjadi hilang dengan sendirinya.

“Sebagian besar mata air di Garut ternyata berada di tanah milik pribadi. Bukan di tanah pemerintah. Jadi, besar kemungkinan beralih fungsi jika tidak segera diamankan,” kata Uu Sepudin Kepala Dinas SDAP Kabupaten Garut di ruangan kerjanya, Selasa (16/9/2014).

Menurutnya, langkah pengamanan tersebut, dilakukan dengan mempersiakan dana dari APBD Garut yang akan digelontorkan untuk membangun infrastruktur penunjang di sekitar mata air. Uang itu belum termasuk biaya pembebasan lahan karena jumlahnya lumayan cukup besar mungkin harus dibantu dari anggaran APBD tahun berikutnya.

“APBD tahun 2014 sekarang sangat terbatas. Belum sanggup jika harus membebaskan lahannya. Namun, para pemilik lahan di 12 titik mata air itu berada, sudah merelakan dan mengikhlaskan bila tanah yang menghasilkan mata airnya diamankan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat. Makanya hingga akhir tahun ini, kami menargetkan akan membangun embung atau bangunan penampung air di 12 titik itu”.Ungkapnya.***Irwan Rudiawan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *