SENI HIBURAN SOSIAL POLITIK

Estafet Gemerlap Bintang, Dessy Ratnasari “Sang Pencerah” di DPR RI 2014

Luapan ceria Dessy Ratnasari, sang “pencerah” di antara selebiritis DPR-RI 2014. Dessy memang artis pendatang baru di kancah politik. (Istimewa)
Luapan ceria Dessy Ratnasari, sang “pencerah” di antara selebiritis DPR-RI 2014. Dessy memang artis pendatang baru di kancah politik.
(Istimewa)

Oleh : Yoyo Dasriyo

FENOMENA keartisan dalam kancah politik, kembali mengemuka. Tahun 2014 ini, 18 sosok keartisan melenggang ke Senayan, untuk dilantik sebagai anggota DRI–RI. Mereka tampil mengibarkan bendera partainya di lembaga legislatif. Itu bukti regenerasi dari insan keartisan di DPR-RI terdahulu, selepas deretan nama kondang dari kancah perfilman, seperti (alm) Drs H Asrul Sani, Yoseano Waas, Mangara Siahaan, (alm) H. Sophan Sophiaan, Rano Karno, Dede Yusuf, (alm) Adji Masaid, pelawak Komar, hingga Rhoma Irama yang berbasis dunia musik dangdut

Sosok Dessy Ratnasari seolah mendadak paling bersinar di antara generasi baru keartisan di DPR-RI 2014. Boleh jadi, karena deretan figur selebritis yang tampil di peroide ini tak segemerlap sebelumnya. Namun Dessy masih sangat terdukung dengan kecantikannya, yang jadi “pembeda” di antara pamor artis anggota legislatif lainnya. Padahal, popularitas Desay dari PAN Dapil IV Jawa Barat pun terhitung lama memudar di kancah keartisan. “Neng Geulis” dari Sukabumi, yang namanya dipopulerkan dengan sapaan “Teh Essy” ini, hanya memanjangkan popularitasnya dengan banyak tampil dalam paket hiburan televisi swasta.

Sebagai penyanyi pop, kemasyhuran Dessy Ranasari pun hanya semusim lalu, membarengi kepopuleran lagu sendu “Tenda Biru”. Namun lejitan lagu ini justru melegenda hingga kini. Perjalanan karier keartisannya terhitung lebih awet di dunia pelakon, sejak potensi akingnya merebut perhatian penonton TVRI Pusat, saat tampil bersama Dede Yusuf dalam drama seri “Jendela Rumah Kita” (1987) besutan Dedi Setiadi.

Di TVRI pula, sang sutradara kampiun Agoes Widjoyono menajamkan reputasi Dessy dalam lakon “Sengsara Membawa Nikmat”. Bahkan, sukses kariernya pernah membayangi kemasyhuran (alm) Nike Ardilla, lalu membintang dalam banyak film nasional bertema remaja, termasuk “Olga, Juara Sepatu Roda”. Namun penampilannya yang mengesankan dalam sinetron, waktu berlakon dalam “Bukan Perempuan Biasa” bersama Christine Hakim (RCTI. 1997).

Berbeda dengan Dessy Ratnasari. pamor Anang Hermansyah (PAN, Dapil IV Jawa Timur) masih bersinar di dunia selebritis, banyak diidolai peminat musik.

Di luar Dessy, sederet selebritis lainnya yang lama berpaling dari keartisan, kini mengulang sukses terjaring ke dalam jajaran anggota DPR-RI 2014, seperti Dede Yusuf Macan Effendy (Partai Demokrat, Dapil II Jabar), yang pernah menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat. Sebut pula Rieke Diah Pitaloka, (PDI-P) Dapil Jabar VII, yang sebelumnya pernah membayangi kemenangan pasangan Ahmad Heryawan dan H Deddy Mizwar, dalam rebutan kursi Gubernur Jawa Barat.

Rieke mojang Garut yang debut karier sinetronnya bertolak dari lakon “Impian Pengantin” (1993) garapan H Maman Firmansyah, reputasinya melejit dengan peran “Oneng” dalam ainetron “Bajay Bajuri”. Bahkan Rieke pernah dinobatkan sebagai Aktris Terpuji di FFB (Festival Film Bandung) 2009. Kancah poliitik pun menyita kesibukannya dari keartisan. Itu juga yang dijalani komedian Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dari PAN, Dapil Jatim VIII, Venna Melinda, (Partai Demokrat, Dapil Jatim VI), Tantowi Yahya, (Partai Golkar, Dapil DKI III) , serta Rachel Maryam Sayidina (Partai Gerindra, Dapil Jabar II).

Partai Gerindra, Dapil Jateng, sukses menjaringkan Jamal Mirdad penyanyi pop “Selembut Salju”, yang pernah merebut gelar “Aktor Terbaik“ FFI 1992 Jakarta bersama Lydia Kandou, Aktris Terbaik dari film “Ramadhan dan Ramona” karya (alm) Chaerul Umam. Puncak sukses Djamal Mirdad dan :Lydia Kandou di kancah film, pernah mengunci sejarah perjalanan FFI. Krisis industri perfilman nasional, memaksa pergelaran FFI terhenti dari 1993 hingga 2003.

Sekian lama, Djamal Mirdad pun tenggelam dari percaturan pernyanyi pop, pemain film maupun sinetron. Figur baru anggota DPR-RI dari keartisan lainnya yang pernah kondang, tentu Emilia Contesssa (DPD, Dapil Jatim). Banyak ;lagu pop mencuatkan Emilia Contessa, ibunda Denada ini di tahun 1969, seperti “Permintaan Terakhir”,dan “Angin November”.

Tak banyak lagi diingat orang, Emil penyanyi bersuara berat yang pernah tampil menghangatkan film “Berandal Berandal Metropolitan” karya Young Indrajaya, sebenarnya pelaku pendulang lagu dangdut “Termiskin di Dunia” dipopkan, saat memusim lagu dangdut diadopsi ke dalam pop. Tetapi Emilia sekian lama berpaling dari percaturan artis, seperti juga Maya Rumantir dari DPD, Dapil Sulawesi Utara. Meski begitu, Maya Rumantir, sosok lain penyanyi pop era 1980-an yang masih dirindu penggemarnya.

Wajah baru lainnya, kehadiran Oni Suwarman (DPD, Dapil Jabar).. Komedian, miirp (alm) Kang Ibing yang melejit dari trio lawak “SOS bersama Sule dan Ogi. Selebinya, tercatat Okky Asokawati, (PPP, Dapil DKI Jakarta II), Lucky Hakim, (PAN Dapil Jawa Barat VI), Krisna Mukti, (Partai Kebangkitan Bangsa, Dapil Jabar VII), (Pimius Yustisio, PAN, Dapil Jabar V), presenter Nico Siahaan, (PDI P Dapil Jabar), serta sang pembalap, Moreno Suprapto, (Partai Gerindra, Dapil Jatim V) ***.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *