SOSIAL POLITIK

Berikut Menteri-menteri Jokowi-JK Asal Daerah Jawa Barat

Gapura Jakarta,- Berdasarkan pada daerah asal baik tempat tiggal maupun daerah tempat kelahiran, sedikitnya ada enam orang menteri asal dari daerah  Jawa Barat berikut ringkasanya yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber :

1. Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo (Bandung, Jabar)

Nama Indroyono Soesilo kini resmi mengisi jabatan sebagai Menteri koordinator Bidang maritim. Dia bakal menemani kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun tol laut dalam lima tahun ke depan.

Tak banyak pemberitaan mengenai dirinya, tapi siapa sangka pria kelahiran 27 Maret 1955 saat ini menjabat sebagai salah satu petinggi di organisasi berkelas internasional. Dia menjabat sebagai Direktur Sumberdaya Perikanan dan Aquakultur Organisasi Pangan Dunia atau Food and Agricultural Organization (FAO) bermarkas di Roma, Italia.

Melihat latar belakang pendidikannya, Indroyono mendapatkan gelar Sarjana (S1) di Institusi Teknologi Bandung (ITB), lalu Pasca Sarjana (S2) di Universitas Michigan Amerika Serikat. Dia mendapatkan gelar Doktoralnya (S3) di Universitas Lowa Amerika Serikat.

Dalam perjalanan karirnya, dia pernah menjabat sebagai pegawai BPPT pada tahun 1987. Kemudian Sub Direktorat Teknologi SDA (TISDA) Matra Dirgantara BPPT tahun 1995-1997, Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 1999, Sekretaris Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat tahun 2008-2011.

2. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti (Pangandaran, Jabar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjatuhkan pilihannya pada Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti untuk menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.

Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.

Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.

Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005.

3. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara (Bogor, Jabar)

Rudiantara resmi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru di Kabinet Kerja Jokowi selama lima tahun ke depan. Rencananya ia akan dilantik keesokan harinya, Senin 27 Oktober 2014 pukul 11.00 WIB siang.

Tentunya nama Rudiantara sudah tidak asing lagi di dunia industri telekomunikasi Indonesia. Rudiantara telah lama malang melintang berkarir di industri telekomukasi. Ia menduduki posisi penting di perusahaan operator seluler Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata (sebelumnya Excelcomindo Pratama) hingga tahun 2006.

Kemudian, Rudiantara sempat keluar dari industri telekomunikasi dan pernah menjabat sebagai wakil direktur utama Semen Gresik dan wakil direktur utama Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Selanjutnya pria kelahiran Bogor, 3 Mei 1959 ini lalu kembali lagi ke dunia industri telekomunikasi sebagai komisaris di Telkom. Kini, Rudiantara duduk sebagai komisaris indpenden di Indosat per 1 November 2014 dan merangkap jabatan di beberapa perusahaan lain.

Berkaitan dengan terpilihnya sebagai Menkominfo, Rudiantara akan menghadapi tugas berat untuk membereskan permasalahan Teknologi Informasi (TI) di Tanah Air. Beberapa tantangan terberatnya adalah peningkatan infrastruktur, kecepatan internet, dan tata kelola spektrum frekuensi di Indonesia.

Rudiantara menyisihkan sejumlah nama lain yang sempat disebut-sebut bakal menjadi Menkominfo. Beberapa di antaranya adalah Direktur Utama RRI, Rosarita Niken Widiastuti; Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora & Mantan Humas Kemenkomifo, Gatot S. Dewa Broto; dan Ferry Mursyidan Baldan dari Partai Nasional Demokrat.

4. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Yuddy Chrisnandi (Bandung, Jabar)

Yuddy Chrisnandi ditunjuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam Kabinet Kerja yang dibentuk Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ia mengawali karier politik di Partai Golongan Karya (Golkar).  Pada 2004, Yuddy menjadi sebagai Ketua Departemen Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi DPP Partai Golkar periode 2004-2009.

Karier politiknya di Partai Golkar tak berlanjut, ia pun pindah ke Partai Hanura. Di partai  ini, Yuddy menjadi salah seorang Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura.

Yuddy juga sempat menjadi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (BAPPILU) Partai Hanura periode 2010-2015. Namun, jabatan itu kemudian diserahkan ke Hary Tanoesoedibjo.

Sebelum terjun ke dunia politik, pria kelahiran Bandung 29 Mei 1968 ini adalah seorang akademisi. Yuddy mengajar di sejumlah perguruan tinggi, di antaranya di Fakultas Ekonomi Universitas Nasional, Jakarta.
5. Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Musyidan Baldan (Jabar)

Politikus Partai Nasdem, Ferry Mursyidan Baldan dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) Sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional. Selama ini, pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1961 ini banyak berkecimpung di bidang pemerintahan.

Tertarik dalam dunia politik, suami dari Hanifah Husein ini memulai karir politiknya sejak menjadi mahasiswa, yakni bergabung dengan Badan Perwakilan Mahasiswa Fisip UNPAD pada tahun 1984 lalu melanjutkan organisasi-organisasi lainnya seperti HMI, AMPI, dan Golkar.

Ferry pernah diberitakan mengenai sikapnya yang seolah menyepelekan keanggotaan dalam Partai Golongan Karya (Golkar) yang telah bersamanya sejak tahun 1992. Saat itu, Ferry menampik tudingan bahwa ia merangkap keanggotaan dengan sebuah ormas baru yang kini berubah menjadi partai politik, Nasional Demokrat. Ia bahkan mempersilakan Golkar memecatnya karena dirinya tidak akan keluar dari Ormas Nasdem.

Tak hanya itu, lulusan Universitas Padjajaran ini juga meminta Golkar membuktikan bahwa kadernya yang menjadi pengurus di Ormas Nasdem sama saja menjadi pengurus di Partai NasDem. Ia justru mempertanyakan sikap Golkar yang melarang anggotanya untuk aktif di Ormas NasDem dan mengapa tidak sedari awal ada aturan mengenai himbauan agar anggotanya tidak aktif pada Ormas tertentu.

Terakhir, pria yang kecilnya bercita-cita menjadi pilot ini memutuskan untuk keluar dari Golkar dan bergabung secara penuh dengan Nasdem bahkan langsung menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan pada tahun 2010.

6. Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan (Kuningan, Jabar)

Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan didaulat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). Kemampuannya menjadi Juru Bicara (jubir) Jokowi-JK dalam Pilpres 2014, membuat dirinya dilirik masuk kabinet. Hal itu ditambah kejeliannya memberikan masukan kepada Jokowi saat membentuk Tim Transisi Jokowi-JK, sebagai Deputi Bidang Kesra.

Menyongsong Pilpres 2014 lalu, sebenarnya Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Nahas, Partai Demokrat tak memiliki suara yang cukup dari hasil Pemilu 2014 guna mengajukan calon presiden. Akibat kegagalan itu, Anies pun berbalik merapat ke kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mendukung Jokowi-JK.

“Saya kira tidak perlu saya promosikan, semua sudah tahu. Beliau ini perintis Indonesia Mengajar,” kata Jokowi saat mengumumkan nama menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10).

Anies pun dikenal masyarakat lewat Gerakan Indonesia Mengajar yang berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia. Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu.

Setahun berikutnya, giliran lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran 1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009.

Pada akhir 2009 lalu, Anies pernah dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi anggota Tim-8 dalam kasus sangkaan pidana terhadap pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra. Walaupun Anies tidak memiliki latar belakang hukum, namun ia dipilih menjadi Juru Bicara Tim-8. Penyampaiannya yang sistematis, tenang dan obyektif dianggap turut membantu menjernihkan suasana dalam suhu politik yang agak memanas di masa itu.***TG

Dikutip dari berbagai sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *