SOSIAL POLITIK

Bersiaplah Subsidi Pupuk Segera Dihapus Presiden Jokowi

Gapura Garut ,- Rencana Presiden Joko Widodo yang akan menghapuskan pupuk bersubsidi, memaksa sejumlah Produsen harus siap menghadapi kenyataan tersebut. Dihapuskannya subsidi ini secara tidak langsung akan membuka persaingan antar produsen pupuk dalam dan luar negeri.

“Kalau subsidi dihapus, ini akan jadi bisnis murni. Bukan hanya Pupuk Kujang, setiap produsen di dalam negeri juga harus bersaing dengan pupuk impor,” kata Direktur Komersil PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), Illiana Arifiandi, saat ditemui di Garut, Senin (19/1/2015)

Selain di tingkat produsen, sejumlah pihak khususnya pemerintah juga harus ikut bersiap-siap. Pasalnya, penghapusan subsidi pada pupuk akan berdampak langsung kepada petani.

“Saya memang pernah mendengarnya. Itu wacana beliau (Jokowi). Meski baru wacana saya harus siap-siap. Subsidi diberikan pada saat HET (Harga Eceran Tertinggi) dikurangi HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Apabila subsidi nanti dihapus, itu (dampaknya) akan langsung ke petani. Bukan hanya produsen, pemerintah termasuk aturan-aturan perangkat-perangkat pemerintah juga harus ikut siap-siap kalau begitu. Namun sejauh ini belum ada indikasi pasti kapan subsidi dihapus,” paparnya.

Bila benar wacana itu terjadi, maka Pupuk Kujang akan menghentikan produksi pupuk bersubsidi dengan kemasan karung berwarna jingga. Produksi akan difokuskan kepada pupuk non subsidi yang memiliki kemasan karung berwarna putih.

“Pada perinsipnya, kami sebagai bagian dari perusahaan BUMN akan selalu siap mendukung kebijakan pemerintah. Kalau di 2015 ini pupuk bersubsidi dihapus, kami siap. Paling nanti produksi pupuk bersubsidi dihentikan dan fokus di pupuk non subsidi,” ujarnya.

Terkait evaluasi pelaksanaan penyaluran serta memecahkan berbagai persoalan pupuk bersubsidi di kalangan petani, PKC menggelar pertemuan dengan sejumlah kelompok tani dan pemilik kios di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Kabupaten Garut merupakan salah satu dari 12 kabupaten di Jawa Barat yang dikunjungi PKC.

“Hal ini dilakukan untuk melihat dan mendengar secara langsung permasalahan penyaluran pupuk di tingkat kios dan petani. Biar informasi yang diterima jelas dan lugas,” ujar Ade Cahya Kurniawan Manager Humas PT PKC.

Menurutnya, kunjungan bersama dengan PT Petrokimia Gresik ini ditujukan pula untuk memastikan pasokan pupuk urea, pupuk ZA, SP36, NPK Phonska, serta mendengarkan masukan dari kios dan kelompok tani.

“Hasilnya akan menjadi masukan bagi pemerintah dan produsen dalam mengambil langkah-langkah pemenuhan pupuk kepada petani. Guna mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” Jelasnya.

Dalam pertemuan itu, dijelaskan juga mengenai pola distribusi dan ketentuan harga HET yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan no.15/IV/2013. Sesuai peraturan tersebut Ade menegaskan saat ini tidak ada kenaikan HET dan menjelaskan bahwa HET akan tercapai dengan syarat; Dibeli di kios resmi (bukan kios dadakan/ilegal), tidak diantar (diambil di kios), dibayar tunai dan tidak diecer (dalam 50Kg).

“Dalam kasus ini seringkali petani mengeluh harga diatas HET karena memang mereka membeli di kios tidak resmi. Sementara di kios resmi, mereka harus menjual sesuai data RDKK dan HET. Jika tidak akan kami berikan sanksi tegas” Jelasnya

Mengenai kesiapan PKC dalam memasok kebutuhan pupuk bersubsidi di Jawa Barat, Ade menjelaskan, per 16 Januari 2015 PKC sudah menyiapkan stok pupuk urea sebesar 60.000 ton. Stok ini sudah tersebar diseluruh gudang lini 3 PKC yang ada di seluruh Jawa Barat.

“Khusus untuk wilayah Garut, stok yang tersedia di gudang lini 3 sebesar 2.500 ton urea. Stok yang ada itu sudah melebihi ketentuan stok minimal sebesar 2.300 ton. Saat ini pun kondisi kedua pabrik Pupuk Kujang beroperasi dengan normal dengan produksi harian sebesar 3.000 ton urea per hari,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ade menyatakan kesiapannya memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di tahun 2015 sesuai Permentan, PerGub Jabar dan Perbup.

“Kami akan selalu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat dan jika masih terdapat kekurangan, maka atas rekomendasi Dinas Pertanian kami akan menyalurkan kekurangan tersebut. Kami pun telah menempatkan personil di seluruh Kabupaten untuk selalu memantau kondisi lapangan,” pungkasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *