SOSIAL POLITIK

Woow…Kota Banjar Dikepung Rentenir

gambar ilustrasi, sumber internet
gambar ilustrasi, sumber internet

Gapura Kota Banjar , – Menjamurnya praktek rentenir di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat dinilai sudah sangat memprihatinkan. Berdasarkan pemantauan dilapangan praktek rentenir tersebut banyak menjerat masyarakt golongan ekonomi lemah yang sedang membutuhkan bantuan mdal usaha, hingga akhirnya malah menambah sulit posisi mereka setelah terlilit utang.

Rentenir yang mudah dijumpai saat ini di Kota Banjar tersebut biasanya berkedok koperasi atau perorangan. Dalam praktiknya, mereka mencari mangsa yang sedang membutuhkan pinjaman modal, biasanya sasarannya masyarakat atau para pedagang kecil.

Rentenir atau yang lebih dikenal dengan “Bank Keliling” itu setiap harinya berkeliling menggunakan sepeda motor untuk menawarkan pinjaman sejumlah uang kepada warga atau pedagang warungan.

Tidak hanya itu, para “lintah darat” tersebut juga beroperasi di Pasar-Pasar tradisional dengan menawarkan pinjaman mudah tanpa anjungan, khususnya bagi para pedagang kecil yang sedang membutuhkan uang.

Aning (41) salah satu pedagang di Pasar Banjar mengatakan, jika meminjam ke Bank besar yang ada selama ini menurutnya sangat rumit dalam mengurus semua persyaratannya, sehingga ia lebih memilih meminjam kepada rentenir atau “lintah darat”.

“Kalau ke Bank persyaratannya rumit, tapi ke “Bank Keliling” kan mudah dan paling hanya fotocopy KTP,”ujarnya.

Tarso (54) salah satu pedagang kecil lainnya menuturkan, bahwa dibalik kemudahan dalam proses peminjaman itu, ia selaku pedagang kecil mengaku sangat berat, karena mengembalikan pinjaman melalui rentenir, dirinya harus mencicil dengan bunga yang cukup tinggi setiap harinya.

“Ini memang terasa sangat berat, namun harus bagaimana lagi,”tuturnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Banjar, Soni Harison membenarkan, bahwa di Kota Banjar sudah sangat marak Bank liar di tengah-tengah masyarakat. Terutama dikalangan para pedagang kecil di Pasar atau pemilik warung-warung kecil. menurutnya, dalam hal ini pemerintah harus segera menyikapinya dengan dibuatkan Perda nya.

“Ini harus dibuatkan Perdanya dulu, kalau dibiarkan kasihan masyarakat,”ungkapnya, Kamis (19/2/2015).

Soni menghimbau kepada masyarakat terutama para pemilik warung kecil, supaya pada saat meminjam modal, pinjamlah dana kepada Bank yang bunganya tidak terlalu tinggi.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *