SOSIAL POLITIK

Sikap DPD Partai Golkar Garut Mulai Terbelah

Ade Ginanjar Ketua DPD Golkar, foto istimewa
Ade Ginanjar Ketua DPD Golkar, foto istimewa

Gapura Garut ,- DPD Partai Golkar Kabupaten Garut mulai terbelah. Para pengurus Partai beringin di wilayah ini memiliki pandangan berbeda mengenai kepemimpinan partai di pusat, pasca Kementerian Hukum dan HAM mengakui keabsahan kubu Agung Laksono.

Mantan Penasehat DPD Partai Golkar Kabupaten Garut Endang Rushendar, mengklaim sebanyak 80 persen pengurus DPD Partai Golkar Garut akan mengamankan putusan pemerintah tersebut. Alasannya, kubu Aburizal Bakrie (ARB) tak memiliki legalitas.

“Kalau tidak memiliki legalitas, buat apa memimpin,” kata Endang, Selasa (24/3/2015).

Klaim Endang tersebut merupakan hasil aspirasi dari mulai para tokoh muda DPD Partai Golkar Garut, pengurus, pinisepuh, dan lainnya. Aspirasi ini sudah dibahas dengan matang.

“Kami sudah memfasilitasi amanat-amanat di tubuh Partai Golkar Garut dan siap mengamankan hasil Kemenhum Ham. Karena intinya, partai itu yang menjadi patokan adalah legitimasi pemerintah. Kami akan menyampaikan aspirasi ini ke tingkat provinsi dan DPP,” ujarnya.

Dia juga menyayangkan adanya pengurus partai di Garut yang bersikeras berada di kubu ARB.

“Memang ada sebagian kecil yang sudah menyatakan ke kubu ARB. Harusnya jangan lihat ARB atau Agung Laksono, tapi lihat pemerintah. Karena yang mengeluarkan legitimasi adalah pemerintah,” imbuhnya.

Ketua DPD Partai Golkar Ade Ginanjar mengatakan pihaknya akan mengikuti keputusan pemerintah. Dia menyatakan mendukung apapun yang terjadi di pusat.

“Konflik yang terjadi di pusat kami tidak ikut campur. Kami hanya akan fokus konsolidasi di tingkat kabupaten saja. Apapun yang terjadi, kami ikuti pemerintah. Mengenai keputusan akan mendukung siapa, tentunya harus dirapatkan. Sementara sampai sekarang belum ada rapat atau keputusan mau mendukung siapa,” katanya.

Berbeda pendapat, Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Garut Suyatna, menyatakan mendukung kubu ARB. Keputusan tersebut, kata Suyatna, merupakan bentuk kesetiaannya kepada ARB.

“DPD Golkar Garut tetap setia untuk berada di kubu ARB. Kami akan tetap solid pada keputusan ini,” ujar Suyatna.

Sementara itu, Ketua DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Agus Indra Arisandi menegaskan dirinya tidak mendukung ARB dan Agung Laksono. Menurut Agus, keduanya tidak memiliki peran yang berarti untuk Partai Golkar.

“Kedua orang itu tidak melakukan apa-apa untuk partai. ARB gagal dalam Pilpres kemarin. Sementara Agung Laksono, kiprahnya hanya pernah menjadi menteri. Apa yang dilakukannya untuk partai tidak ada. Jadi dua-duanya bukan orang yang tepat untuk memimpin partai,” katanya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *