SOSIAL POLITIK

Program Rutilahu Belum Menjangkau Rumah Warga Memprihatinkan

Rumah Tuti tampak memprihatinkan, foto Kus Markuseu
Rumah Tuti tampak memprihatinkan, foto Kus Markuseu

Gapura Garut ,- Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi warga tidak mampu dari Pemerintah ternyata belum sepenuhnya menyentuh warga miskin yang ada di Kacamatan Leles Kabupaten Garut .

Salah satunya adalah  rumah milik Tuti (35) janda yang ditinggal mati suaminya beberapa tahun silam serta memiliki  dua anak sama sekali belum tersentuh program tersebut. Padahal rumah warga Kampung Salamnunggal Rt 1/5 Desa Salamnunggal Kecamatan Leles Kabupaten Garut tersebut kondisinya sudah sagat memprihatinkan.

Rumah berukuran 4×5 meter yang terbuat dari bilik bambu tampak  sudah pada bolong dan usang, bagian atapnya bocor disana-sini sementara para penghuninya juga harus tidur beralaskan tikar karena tidak memuliki peralatan tidur yang memadai.

Ironis memang, peandangan memprihatinkan tersebut semakin kontras terlihat disaat musim hujan seperti saat ini, air hujan masuk kedalam rumah dari bagian atap yang bocor dan dinding yang bolong-bolong.

Jika kondisi hujan turun di malam hari maka dengan sangat terpaksa Tuti dan kedua anaknya harus numpang tidur di rumah tetanggnya karena lantai rumahnya basah kuyup akibat guyuran air hujan tersebut.

Menurut Tuti saat ditemui dirumahnya baru-baru ini mengatakan dirinya memang tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki rumahnya semenjak ditinggal suaminya kehidupan ekonomi langsug melolot lantaran tulang punggung keluarga tidak ada lagi.

“Jangankan untuk memperbaiki rumah untuk untuk memenuhi kebutuhan makan sehari –hari kedua anak saya juga hanya mengandalkan bantuan tetangga saja, kalau ada yang iklas membantu”. Ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Tuti mengakui dirinya kini tidak memiliki sumber penghasilan tetap karena hanya sebagai pekerja serabutan itupun kalau ada orang yang memerinya pekerjaan dan jika tidak ada maka iapun menganggur sepanjang hari.

“Saya berharap pemerintah dapat membantu mencariikan jalan keluar untuk nasib hidup saya dan dua orang anak terutama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari”. Ucapnya.

Tuti juga berharap program Rutilahu dapat memperbaiki rumahnyayang semakin hari semakin rusak dan kini tenacam roboh.

“Saya cuma bisa berharap, sudah bosan mendengarnya ada program ini dan itu tapi tidak ada satupun yang saya dapatkan termasuk katanya ada program perbaikan rumah warga tidak mampu”, Ungkapnya polos.

Tuti menambahkan, rumahnya sudah seringkali didatangi orang yang mengaku petugas untuk mendata bahkan bagian rumahnyapun seringkali di foto namun hingga saat ini belum ada satupun yang terealisasi.

Sementara itu, menurut Enung Ketua Rt 1/5 Kampung salamnunggal Kecamatan Leles saat ditemui di rumahnya Kamis (9/4 2015 mengatakan Progam Rutilahu dari Pemerintah tidak ada, makanya kami terpaksa membuat proposal untuk meminta bantuan ke donatur sebesar 10 juta agar dapat memperbaiki rumah Tuti .

“Memang kondisi rumahnya sudah sangat memperhatinkan, kalau tidak segera di perbaiki sudah pasti rumah itu akan roboh, kami telah berusaha sekuat tenaga untuk dapat membantunya namun masih belum membuahkan hasil”, Ungkapnya.

Kasi Trantib Desa Salamnunggal, Kecamatan Leles,  Sarifudin , mengatakan bantuan progam Rutilahu untuk Desa Salamnunggal hingga saat ini memang belum ada, padahal Desa Salamnunggal jauh sebelumnya  sudah berusaha mengajukakan kepada pihak pemerintah.

“Kita memang belum kebagian program tersebut, pengajuan sudah dilakukan sedikitnya ada sekitar 20  rumah warga tidak layak huni yang kami ajukan, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya”. Tuturnya.

Sarifudin berharap Pemerintah kabupaten Garut maupun provinsi dan pemeritah pusat dapat memprioritaskan progam Rutilalu bagi warganya di Desa salamnungga Kecamatan Leles karena banyak rumah sudah tidak layak huni sangat mendesak untuk diperbaiki.***Kuskus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *