SOSIAL POLITIK

Hidup Ditengah Kota Garut, Bocah Ini Menderita Gizi Buruk

anak gizi burukBBB

Gapura Garut ,- Ironis nasib malam menimpa seorang anak yang bernama Ikhlas ( 10) anak buah cinta kasih pasangan Susi Srihandayani dan Dani warga  Kampung Bentar, Kelurahan Sukamantri,  Kabupaten Garut.

Sejak lahir Ikhlas menderita gizi buruk karena kurangnya asupan nutrisi yang cukup. Berat badan saat dilahirkan bocah tersebut hanrya sekitar 6 gram. Saat ini atas saran dari para tetangganya, saat ini anak tersebut dirawat di UGD Rumah Sakit Guntur untuk mendapatkan  perawatan medis.

Nurhasanah, nenek dari bocah penderita gizi buruk tersebut mengatakan, Ibu kandung yang juga anak kandungnya  sudah lama bekerja sebagai TKI di Taiwan, sedangkan bapaknya sudah lama menghilang.

“Ibunya jadi TKW ke Taiwan kalau Bapaknya sudah sejak lama pergi meninggalkan rumah entah kemana tidak pernah lagi ada kabar beritanya”. Kata Nurhasanah saat ditemui baru-baru ini.

Nurhasanah menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini, Ia hanya mengandalkan belaskasihan orang lain.

“Untuk mengurus dia saya hanya mengandalkan pemberian orang saja, baik dari para tetangga ataupun para dermawan lainnya”. Ugkapnya.

Linda perawat Rumah sakit Guntur Garut mengatakan , dari hasil pemeriksaan sementara, bocah tersebut mengalami gizi buruk dan kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi  bahkan bocah tersebut memiliki penyakit lain yang saat ini sedang dilakukan uji laboratorium.

“pihak kami sedang melakukan observasi terhadap penyakit lain yang kemungkinan diderita bocah tersebut setelah sebelumnya lama menderita gizi buruk dan kekurangan cairan sehingga mengalami dehidrasi”. Ungkapnya.

Sementra itu menurut dr. Imam Fauzi, salah seorang Dokter RSU Guntur Garut, bocah yang datang bersama neneknya  itu sama sekali belum pernah mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah baik dalam bentuk bantuan medis maupun bantuan berupa asupan nutrisi yang cukup memadai.

“Ironisnya berdasarkan informasi yang kami terima yang bersangkuta memang belum pernah menerima bantuan ataupun asupan gizi yang cukup sejak lahir sampai saat ini, oleh karenanya tidak heran jika ia menderita gizi buruk dan sejumlah penyakit lainnya”. paparnya.

Imam menambahkan, seharusnya tidak harus  sampai menderita gizi buruk jika pihak terkat ditempat bocah tersebut cepat tanggap.

“Mereka itu selama ini tinggal di kawasan perkotaan dan merupakan keluarga tidak mampu, seharusnya dapat tersendtuh berbagai program kesejahteraan yang selama ini digulirkan pihak pemerintah”. Sesalnya.***Kus-Kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *