SOSIAL POLITIK

Kemarau Sungai Citanduy Surut, Dua Kabupaten Terancam Kekeringan

IMG_1011

Gapura Kota Banjar , – Musim kemarau panjang sejak yang kini melanda sudah memasuki tiga  bulan terakhir mengakibatkan debit air sungai Citanduy di Kota Banjar, Jawa Barat surut. Akibatnya dua Kabupaten terancam kekeringan yakni Kabupaten Ciamis dan Cilacap.

Hal ini diungkapkan Untung Budi Santoso, selaku Kepala Balai Besar Waduk dan Sungai (BBWS) Citanduy Kota Banjar, baru-baru ini. Menurutnya, surutnya air sungai terjadi sejak bulan Mei 2015 dengan debit air perdetiknya mencapai 4 meter kubik. Padahal debit air sungai Citanduy pada saat normal mencapai 106 meter kubik perdetik.

“Dengan surutnya sungai Citanduy ini, dua kabupeten terancam kekeringan terutama pada sektor pertanian, yaitu Kabupaten Ciamis dan Cilacap,”ujarnya.

Wilayah yang terancam kekeringan tersebut untuk daerah Kabupeten Ciamis, menurut data BBWS Citanduy diantaranya, Kecamatan Lakbok, Purwadadi, dan Padaherang Kabupeten Pangandaran. Sedangkan untuk Kabupeten Cilacap, meliputi Sidareja, Manganti, hingga Gandrungmangu.

Masih kata Untung, salah satu indukator untuk wilayah Ciamis, Banjar, dan Pangandaran belum mempunyai sebuah bendungan untuk menyuplai air  ke daerah yang terancam kekeringan sesuai dengan wilayah kewenangan BBWS, seluas 40 ribu Hektar lahan pertanian.

“Sebetulnya surutnya air sungai Citanduy ini sudah diramalkan sebelumya, oleh Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa pada pertengahan tahun 2015 ini akan terjadi kekeringan disejumlah wilayah, termasuk di wilayah kewenangan BBWS Citanduy Banjar ini,”imbuhnya.

Lanjut Untung,  sekarang pun untuk wilayah Lakbok Selatan sudah tidak terairi, karena menurutnya air semua masuk ke irigasi sekunder dan tersier untuk wilayah Lakbok Utara. Untuk mengantisipasi kurangnya pasokan air ini, BBWS Citanduy Banjar akan membangung Bendungan yang berlokasi di perbatasan dua daerah yaitu Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.

“Karena peristiwa ini adalah kejadian alam serta setiap tahunya pasti terjadi. Sehingga sangat diperlukan untuk dibangunnya sebuah bendungan yang rencana akan terlaksana pada tahun 2016, dan kami akan membangun sebuah bendungan yang terletak di perbatasan daerah Ciamis dan Tasikmalaya, nama Bendungannya Leuwikeuris,” pungkas Untung.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *