SOSIAL POLITIK

Jumlah Becak di Garut Terus Bertambah, Penghasilan Terus Menurun

2015-07-30 09.47.02 1

Gapura Garut,- Becak, jenis kendaraan tradisional yang mengandalkan tenaga manusia ini memang sudah sangat familiar di Indonesia, termasuk di Kota Garuti. Populasi penambahan becak dikawasan pusat Kota Garut terus bertambah, kini hampir disetiap sudut Kota dapat dengan mudah menemukannya, bahkan banyaknya jumlah becak kerap kali berebut lahan parkir dengan pemilik kendaraan lainnya.

Banyaknya jumlah becak tentu saja sangat berpengaruh terhadap penghasilan para penaik becak tersebut. Menurut pengakua sejumlah penarik becak dikawasan pusat kota Garut, kini penghasilan mereka semakin berkurang apalagi dengan penertiban PKL dari kawasan pusat kota membuat para tukang Becak ikut terkena dampaknya.

“saya dan tukang becak lainnya yang berada di pengkolan merasakan penurunan yang cukup besar dalam penghasilan apalagi semenjak PKL di[indahkan ke tempat baru, biasanya kalau dulu saya disuruh narik barang oleh para PKL terus banyak penumpang juga yang sudah berbelanja memilih naik becak dibanding jalan kaki, namun sekarang benar-benar sepi apalagi jumlah becaknya malah terus bertambah”, Kata Supardi salah seorang penarik becak pengkolan saat ditemui Jumat (31/7/2015).

Supardi menambahkan Peraturan Pemerintah yang melarang Becak untuk melawan arus juga  cukup memberatkan dirinya dan tukang becak lainnya.

“saya merasa keberatan dengan larangan Becak melawan arus, ya kalau sekarang ada penumpang yang ingin ke alun alun misalnya saya harus memutar jalan dulu ke jalan Siliwangi,  sayapun  harus lebih banyak mengeluarkan tenaga karena jalurnya lebih jauh, tidak bisa melawan arus”, Ungkapnya.

Lebih lanjut Supardi mengatakan keadaan pengkolan yang kini bersih dari PKL juga dirasakan berdampak besar pada penghasilannya sehari hari, penurunannya  hingga 70% pengahsilannya dalam satuhari.

“kalau dulu waktu pengkolan masih banyak PKL saya dapat penghasilan sehari sekitar Rp 40.000, kalau sekarang ya paling Rp.15.000 saja, saya juga bingung karena harga kebutuhan naik sedangkan penghasilan tidak mencukupi, mungkin itu disebabkan karena masyarakat kini lebih memilih jalan kaki dibandingkan naik becak karena sekarangkan sudah enak kalo jalan ditrotoar tidak perlu berdesak-desakan seperti dulu”, Ucapnya.

Supardi juga berharap para tukang becak juga diperhatian pihak pemerintah untuk jalan keluarnya agar keberadaan mereka tidak kehilangan penghasilan uuntuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga mereka.***Smkteam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *